"Saya juga himbau warga jangan bangun rumah atau beli rumah di pinggiran sungai, karena salah satu penyebab banjir kan ini juga, ada penyempitan sungai," kata Wali kota Bandar Lampung Herman HN.
Bandarlampung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bandarlampung mencatat 23 titik banjir yang terjadi selama hujan mengguyur deras kota setempat dalam satu pekan ini.

"Ada peningkatan titik banjir pada tahun ini dimana pada tahun lalu kami hanya mencatat 8 titik saat ini sudah 23 titik," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bandarlampung, Sutarno di Bandarlampung, Rabu.

Ia menyebutkan, faktor terjadinya peningkatan titik banjir disebabkan oleh drainase yang ambrol sampai menutup aliran air sehingga air meluap ke jalan dan menyebabkan genangan.
Baca juga: Sejumlah wilayah Bandarlampung terendam banjir
Baca juga: Hujan deras timbulkan banjir di Bandarlampung


Kemudian, adanya penyempitan dan pendangkalan sungai yang membuat air menjadi meninggi ketika intensitas ujan tinggi hingga tumpah ke jalan.

Wali Kota Bandar Lampung Herman HN meminta warganya untuk bekerjasama dengan tidak membuang sampah di sungai dan di selokan yang dapat menyumbat aliran air.

"Saya juga himbau warga jangan bangun rumah atau beli rumah di pinggiran sungai, karena salah satu penyebab banjir kan ini juga, ada penyempitan sungai," kata dia.

Ia menegaskan bahwa pemkot setempat juga sudah memperbaiki beberapa titik banjir akibat hujan deras tersebut.
Baca juga: Banjir di Bandarlampung merusak rumah dan sekolah
Baca juga: Seorang bocah hanyut di Bandarlampung ditemukan tewas


"Hujan berjam-jam yang terjadi kemarin memang membuat sejumlah wilayah digenangi air dan di beberapa titik sudah ada yang dibetulkan," katanya.

Menurutnya, untuk penanggulangan banjir sebutlnya pemkot memiliki petugas khusus yang berjumlah 100 orang untuk membersihkan sungai.

"Bila untuk memperbaiki titik banjir lagi belum bisa sekarang karena anggarannya terbatas, kita minta kerjasama warga saja agar tidak membuang sampah sembarangan," katanya lagi.
Baca juga: Warga pesisir Bandarlampung masih mengungsi
Baca juga: Lima belas kecamatan di Bandarlampung rawan longsor

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020