Jakarta (ANTARA) - Pelantang telinga semisal earbuds, earphones ataupun benda serupa lainnya tak akan memunculkan masalah kesehatan pada telinga Anda jika kebersihannya terjaga.

Ahli kesehatan dari Whittier Hospital Center di California, Amerika Serikat mengatakan, benda yang sudah akrab pada sebagian besar orang ini mengandung bakteri 2.708 kali lebih banyak daripada talenan di rumah.

Earbuds juga mengandung bakteri 6 kali lebih banyak ketimbang bak cuci piring dan 330 kali lebih banyak bakteri daripada di dapur.

“Mudah untuk membiarkannya (earbuds) tergeletak di sekitar Anda. Kecuali Anda membersihkannya (secara rutin), earbuds mungkin telah mengandung banyak kotoran dan bakteri, ” kata pihak dari Whittier Hospital Center seperti dilansir Real Simple.

Earbuds berbakteri ini bisa menyebabkan sejumlah masalah termasuk reaksi alergi, ruam atau bahkan infeksi.

Selain membawa bakteri, earbuds juga bisa meningkatkan penumpukan kotoran telinga, menurut kata para ahli medis.

“Karena telinga kita dirancang untuk membersihkan sendiri, memakai earbuds dapat menjebak kotoran telinga yang seharusnya keluar. Penumpukan kotoran yang berlebihan dapat memengaruhi pendengaran Anda," kata mereka.

Agar hal buruk tak terjadi, bersihkan earbuds setidaknya seminggu sekali dan usahakan tidak meminjamkannya Anda pada orang lain.

Bagaimana bersihkan earbuds?

Menurut Apple, yang Anda butuhkan adalah kain lembut, kering, atau kapas yang dibasahi sedikit air untuk membersihkan semua kotoran di permukaan earbuds. Kemudian, bersihkan lubang mikrofon dan speaker dengan kapas kering. Biarkan seluruh bagian kering sepenuhnya sebelum digunakan atau dikembalikan ke wadahnya.

Jika earbuds Anda terkena sabun, sampo, kondisioner, deterjen dan Anda ingin membersihkannya, cukup gunakan kain yang sedikit dibasahi (air). Pastikan tidak meninggalkan cairan apa pun di lubangnya.

Untuk memastikan earbuds bersih secara ekstra, Anda mungkin bisa menggunakan tisu basah yang mengandung alkohol.

Baca juga: Jaga kesehatan telinga agar tidak tuli saat tua

Baca juga: Tingkat kebisingan tempat rekreasi lebihi ambang batas

Baca juga: 9,6 juta orang Indonesia alami gangguan pendengaran

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020