"Entah wujudnya aplikasi kantor bersama, atau apapun. Jadi ketika ada orang sakit, bisa langsung datang ke situ agar ditangani dengan cepat dan tepat. Jangan malah ditolak, disuruh ke puskesmas dulu
Banyumas (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta BPJS Kesehatan melakukan inovasi terkait sistem rujukan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama sebagai upaya mempercepat pelayanan kepada pasien.

"Dengan adanya inovasi rujukan, pasien pengguna BPJS tidak perlu lagi mendatangi faskes tingkat pertama seperti puskesmas, klinik kesehatan, atau dokter umum. Kalau pas sakit, puskesmasnya tutup, bagaimana? Keburu pingsan," katanya usai memberikan pengarahan kepada jajaran direksi Rumah Sakit Prof Margono Soekarjo di Kabupaten Banyumas, Selasa.

Baca juga: BP Jamsostek beri santunan kepada mantan pekerja migran Indonesia

Ganjar mengaku telah berkomunikasi dengan pihak BPJS Kesehatan terkait wacana inovasi rujukan ini, bahkan beberapa rumah sakit sudah membuat sistem yang terintegrasi.

"Entah wujudnya aplikasi kantor bersama, atau apapun. Jadi ketika ada orang sakit, bisa langsung datang ke situ agar ditangani dengan cepat dan tepat. Jangan malah ditolak, disuruh ke puskesmas dulu," ujarnya.

Saat ini, kata Ganjar, sejumlah rumah sakit sedang mencoba suatu sistem yang terintegrasi dan sudah punya gambaran yang cukup baik.

Terkait dengan adanya pasien yang belum mendaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan, Ganjar memerintahkan direksi baru RS Margono Soekarjo untuk membuat satu manajemen yang bisa mengakomodasi agar masyarakat merasa dipermudah dan dibantu.

"Untuk yang biasanya belum punya BPJS dan tidak mampu kita bantu. Kita bergotong royong," katanya.

Baca juga: Komisi-IX DPR-RI dorong BPJamsostek gandeng Imigrasi lindungi TKA
Baca juga: Pemerintah resmi naikkan santunan BP Jamsostek

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020