Jadi memang sebenarnya agak jauh kita sampai terjun ke UMKM
Banyumas (ANTARA) - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Erwin Rijanto mengatakan BI tetap berkomitmen membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) meskipun dalam undang-undang yang baru bank sentral itu diminta fokus pada tugas utamanya.

"Sesuai dengan apa yang digariskan oleh Presiden Joko Widodo, beliau melihat bahwa perekonomian kita terutama dari dunia sedang mengalami gonjang-ganjing yang sangat luar biasa sekali. Adanya ketidaksepakatan antara Amerika dan China, itu membawa dampak yang luar biasa sekali karena mereka merupakan negara-negara yang sangat besar dan mempunyai pengaruh kepada kita semua," katanya di Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.

Erwin mengatakan hal itu saat memberi sambutan dalam acara Penyerahan Program Sosial Bank Indonesia kepada sejumlah mitra binaan Kantor Perwakilan BI Purwokerto di Ruang Pamer Batik Pringmas, Desa Papringan, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas.

Selain itu, kata dia, Presiden juga mengatakan bahwa salah satu langkah yang harus dilakukan adalah mencari sumber perekonomian yang baru.

"Beliau juga menyampaikan kepada kami bahwa salah satu hal yang perlu kita dorong ini adalah UMKM, mengapa? Karena UMKM ini luar biasa sekali, banyak sekali UMKM di Indonesia, bahkan lebih dari 90 persen pengusaha kita itu adalah UMKM. Demikian juga dengan tenaga yang dipekerjakan di UMKM itu mencapai lebih dari 80 persen," katanya.

Menurut dia, berdasarkan pengalaman krisis ekonomi yang pernah dialami Indonesia bahwa UMKM itu sebenarnya merupakan salah satu unit usaha yang mampu bertahan meskipun kondisinya sedang tidak baik.

"Bapak Presiden memberikan arahan bahwa UMKM harus ditingkatkan dan sumber ekonomi baru juga harus dicari," tegasnya.

Lebih lanjut, Erwin mengakui Bank Indonesia sebenarnya merupakan bank sentral yang tugas utamanya adalah menjaga kestabilan nilai rupiah, baik dalam arti terhadap barang berupa inflasi maupun terhadap mata uang negara lain dalam bentuk nilai tukar.

"Jadi memang sebenarnya agak jauh kita sampai terjun ke UMKM," katanya.

Menurut dia, sejarah keterlibatan Bank Indonesia dalam membina UMKM sangat panjang karena dahulu, BI memberikan program berupa kredit modal kerja dan investasi

"Di situ Bank Indonesia sebagai penyalur, tapi kita tidak sekadar menyalurkan, tetapi kita juga mencoba untuk membina UMKM itu. Kemudian dengan undang-undang baru, kita ditugaskan untuk khusus lebih fokus pada tugas utama kita," jelasnya.

Kendati demikian, dia mengatakan Bank Indonesia melihat bahwa apa yang BI punya itu sangat sayang sekali kalau kemudian tidak dilakukan

"Oleh karena itu, kami dari Dewan Gubernur BI di Jakarta itu, niat kami mempunyai komitmen bahwa kita akan terus melakukan sinergi kerjasama dengan bapak-ibu sekalian," katanya.

Menurut dia, Bank Indonesia akan bekerjasama dengan dinas di daerah karena sebenarnya UMKM memang sudah ada satu kementerian tersendiri.

"Namun Bank Indonesia merasa terpanggil untuk ikut bersama-sama, berkolaborasi, bersinergi untuk bisa bersama-sama membantu UMKM," katanya. 

Baca juga: BI Jatim sebut sertifikasi halal bantu UMKM tembus pasar global
Baca juga: Bank Indonesia bantu UMKM Jatim buka pasar ekspor

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020