sebenarnya ada delapan titik potensi pertemuan dengan "homerange” gajah
Pekanbaru (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya, mengatakan pihaknya terus mengawasi pembangunan terowongan gajah di proyek tol Trans Sumatera seksi Pekanbaru-Dumai agar desain sesuai standar dan bisa dilalui oleh gajah sumatera liar.

“Tentulah, pengawasan dari KLHK (dengan) standar dari kita,” kata Siti Nurbaya saat kunjungannya ke Pekanbaru, Kamis.

Ia mengatakan KLHK sudah ada kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam pengerjaan proyek strategis nasional, yang masuk ke dalam kawasan hutan maupun habitat satwa dilindungi.

Baca juga: HK: Pembangunan terowongan gajah tol Pekanbaru-Dumai capai 50 persen
Baca juga: BBKSDA Riau pertanyakan progres terowongan gajah Tol Pekanbaru-Dumai


Khusus di Riau, pengerjaan tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 kilometer harus aman dan tidak mengganggu pergerakan gajah sumatera (elephas maximum sumatrensis).

“Untuk proyek strategis nasional yang tak bisa dihindari harus belah kawasan maupun habitat satwa, harus ada terowongan atau underpass atau flyover. Malahan bila perlu ada yang dipagari juga,” katanya.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, mengatakan pada jalan tol yang akan dibangun, sebenarnya ada delapan titik potensi pertemuan dengan "homerange” gajah di sekitar kantong gajah Suaka Margasatwa (SM) Balai Raja Kabupaten Bengkalis dan Giam Siak Kecil. Di Balai Raja ada enam gajah, sedangkan di Giam Siak Kecil ada 50 hingga 60 ekor gajah liar.

“Jarak terdekat rencana tol terhadap kawasan SM Balai Raja sekitar 65 meter, terdapat enam ekor gajah yang menetap di sana dan sedikitnya 42 ekor gajah yang bergerak secara rutin dari kantor SM Balai Raja ke kantong SM Giam Siak Kecil. Tapi akhirnya kita sepakati bersama Hutama Karya cukup dengan lima perlintasan gajah di daerah ini,” katanya.

Jalan tol itu dibagi menjadi enam seksi yang menghubungkan Pekanbaru, Kandis, Duri hingga Dumai. Tol tersebut memiliki fitur unik karena di dalamnya turut dibangun enam terowongan (underpass) untuk perlintasan kawanan gajah.

Baca juga: Dukung kelestarian hayati, tol Pekanbaru-Dumai akan dilengkapi lima terowongan perlintasan gajah
Baca juga: Gajah Sumatra Terancam Punah


Perlintasan pertama berada di Sungai Tekuana yang lokasinya berdekatan dengan Jalan Tol Permai Seksi 2 (Minas-Kandis Selatan), yang mana posisinya tidak jauh dari Pusat Latihan Gajah Minas di Kabupaten Siak. Di kawasan itu terdapat sedikitnya 13 gajah sumatera liar.

Sedangkan lima perlintasan lainnya berada di Jalan Tol Seksi 4 (Kandis Utara-Duri Selatan), dekat dengan Suaka Margasatwa Balai Raja.

“Selain ada underpass untuk gajah, pembangunan Jalan Tol Permai juga memiliki tantangan lain karena di beberapa titik terdapat persinggungan dengan pipa minyak dan gas serta jaringan listrik milik PT Chevron Pacific Indonesia. Alhamdulillah, meski begitu, semua bisa berjalan lancar," ujar Dirut PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) Aji Prasetyanti.

PT HKI selaku kontraktor pelaksana Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) ruas Pekanbaru-Dumai menyatakan sedikit lagi akan merampungkan konstruksi jalan tol sepanjang 131 kilometer tersebut.

Aji menyampaikan bahwa progress konstruksi Jalan Tol Permai secara keseluruhan sudah mencapai rata-rata 90 persen.

Baca juga: WCS : gajah di TNWK tersisa 247 ekor
Baca juga: Gajah Sumatera di Aceh tersisa 530 ekor
Baca juga: Habitat gajah sumatra di Jambi menyusut drastis


Pewarta: FB Anggoro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020