Bapak dan ibu kades mohon memberikan pengertian kepada warganya supaya jangan panik pada virus COVID-19 ini. Tenangkan masyarakat, beri pengertian untuk senantiasa hidup sehat dan tidak perlu panik menghadapi masalah ini,
Temanggung (ANTARA) - Para kepala desa (kades) di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah diminta Bupati Temanggung M. Al Khadziq untuk memberikan pengertian tentang virus COVID-19) kepada warganya agar informasinya tidak simpang siur.

"Bapak dan ibu kades mohon memberikan pengertian kepada warganya supaya jangan panik pada virus COVID-19 ini. Tenangkan masyarakat, beri pengertian untuk senantiasa hidup sehat dan tidak perlu panik menghadapi masalah ini," katanya di Temanggung, Senin.

Ia menyampaikan hal tersebut pada sosialiasi Perbub nomor 6 tahun 2020 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Desa, alokasi dana desa, bagi hasil pajak, dan bagi hasil retribusi Kabupaten Temanggung yang dihadiri para kades dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa dari 266 desa di Temanggung.

"Isu tentang virus COVID-19 ini simpang siur, tidak karu-karuan di masyarakat, baik lewat media sosial (medsos)  maupun grup WA informasinya simpang siur. Saya sampaikan pada pertemuan ini bahwa sampai hari ini Alhamdulillah di seluruh Kabupaten Temanggung sama sekali belum ada kasus yang terkait dengan virus ini," katanya.

Menurut dia informasi yang sempat beredar di medsos ternyata semuanya hoaks, baik yang di Traji maupun di Jumo.

"Saya sudah cek semua rumah sakit di Temanggung, saya setiap hari minta laporan dari Dinas Kesehatan yang setiap hari minta laporan dari semua RS, semua dokter praktik, jadi setiap hari kita 'update' terus, Alhamdulillah belum ada satu pun kasus," katanya.

Ia berharap jangan sampai virus ini masuk ke Temanggung. Tetapi karena sekarang ini era globalisasi setiap hari lalu lintas orang dari Temanggung ke negara lain atau ke kota lain juga tidak bisa dihindari maka harus terus waspada.

Ia menyebutkan RSUD Temanggung menyiapkan sedikitnya 7 ruang isolasi, kemudian di PKU Muhammadiyah, RSK Parakan juga menyiapkan ruang isolasi.

Selain itu, para dokter sudah mengikuti pelatihan semua soal menangani virus ini, jadi mereka sudah paham dengan karakter virus ini, sudah paham dengan gejala-gejala pada penderita virus ini.

Selain itu, obat-obatan juga sudah disiapkan dan jumlah masker di Kabupaten Temanggung sangat mencukupi.

"Berdasarkan laporan yang saya terima sampai kemarin siang, kita masih memiliki lebih dari 12.000 masker, jadi sangat mencukupi. Kemudian di apotek-apotek sekarang masker juga ada meskipun jumlahnya tidak dijual secara besar-besaran," katanya.

Ia menyampaikan berdasarkan keterangan para dokter virus Corona ini sebenarnya tidak begitu mematikan, bahkan angka kematian virus Corona jauh lebih rendah dari pada TBC.

Kemudian rata-rata yang meninggal adalah orang yang sudah lanjut usia, katanya karena terkait dengan kekebalan tubuh. Jadi kalau orang yang masih muda pemulihan tubuhnya masih bisa cepat maka ketika kekebalan tubuh meningkat virusnya mati dengan sendirinya.

"Kalau orang tua karena mungkin metabolisme tubuhnya sudah tidak terlalu bagus maka lebih rentan terhadap virus ini karena ini masalah kekebalan tubuh maka saya pesan di semua desa kasih pemahaman ke masyarakat untuk benar-benar menjalankan pola hidup sehat," katanya.

"Makanannya sehat, lingkungannya juga sehat, cara hidupnya juga harus sehat agar kekebalan tubuh kita selalu terjaga sehingga manakala suatu saat ketemu dengan orang yang mengidap virus ini kita bisa terbebas," demikian M. Al Khadziq.

Baca juga: Dinkes Temanggung awasi dua warganya yang pulang dari China

Baca juga: Jawa Tengah siapkan 11 RS rujukan pasien COVID-19

Baca juga: Dinkes Jateng tingkatkan kewaspadaan antisipasi COVID-19

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020