Tunis (ANTARA) - Pemerintah Kesepakatan Nasional Libya (GNA) yang berbasis di Tripoli menyatakan status darurat atas virus corona dan akan menutup seluruh perjalanan udara dan pelabuhan laut mulai Senin, kata Perdana Menteri Fayez al-Serraj, Sabtu (14/3).

Serraj juga menuturkan bahwa pemerintah yang diakui secara internasional itu telah mengalokasikan 500 juta dinar Libya (sekitar Rp5,2 triliun) untuk memerangi corona jika virus yang telah menelan banyak korban jiwa itu mencapai Libya. Hingga kini, negara tersebut belum mengkonfirmasi kasus apa pun terkait COVID-19.

Libya, yang terpecah selama bertahun-tahun antara pemerintah saingan yang terlibat perang hampir satu tahun, tidak memiliki fasilitas isolasi yang memadai dan fasilitas-fasilitas lainnya untuk menangani virus tersebut, menurut kepala pusat pengendalian penyakit Libya kepada Reuters, Kamis (12/3).

Sumber: Reuters

Baca juga: Ada tembakan roket, bandara Tripoli kembali ditutup

Baca juga: Faksi-faksi militer Libya mulai berunding di Jenewa

Baca juga: Kualifikasi Piala Afrika 2021 juga terdampak pandemik COVID-19


 

Menjawab surat WHO, Indonesia laksanakan 9 protokol

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020