Indragiri Hilir (ANTARA) - Bupati Indragiri Hilir Muhammad Wardan mengajak umat Muslim di wilayahnya tetap melaksanakan shalat Jumat berjamaah di masjid meski virus corona atau COVID-19 merebak di Indonesia dan di daerahnya sempat ada pasien suspect COVID-19.

"Masjid adalah tempat yang suci, silahkan datang ke masjid, di masjid itu bersih dan masjid itu suci," tutur Wardan kepada awak media, di Tembilahan, Jumat.

Dia juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, Riau tidak pernah melakukan pelarangan pelaksanaan shalat di masjid.

Baca juga: WHO: Mempersiapkan sistem rujukan COVID-19 sangat penting

"Tidak ada pelarangan untuk melaksanakan kegiatan ibadah. Kita anjurkan ke masjid," tutur Wardan.

Di samping itu, Wardan mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan video conference dengan seluruh camat yang ada di kabupaten Negeri Hamparan Kelapa Dunia ini guna memastikan apakah mereka telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan penyebaran COVID-19.

"Alhamdulillah mereka sudah bergerak melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat di setiap kegiatan," ujar Wardan.

Sementara anggota DPRD Indragiri Hilir mendukung kebijakan pemerintah yang meliburkan sekolah mulai 16 Maret hingga 30 Maret mendatang guna mengantisipasi menyebarnya virus corona atau COVID-19.

Baca juga: Wali Kota Bogor diisolasi di RSUD, positif COVID-19

"Kami sangat mendukung kebijakan pemerintah dalam hal meliburkan para peserta didik," ujar Ketua Komisi IV DPRD Indragiri Hilir  Samino.

Sejak ditiadakannya aktivitas belajar mengajar di sekolah ini, Samino meminta para orang tua membimbing anak saat belajar di rumah.

"Orang tua dan pihak sekolah harus bersinergi membimbing anak agar tetap belajar di rumah walaupun sekolah diliburkan," kata politisi PDIP ini.

Selain itu, Samino juga meminta kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Indragiri Hilir untuk terus melakukan koordinasi dengan pihak sekolah agar para siswa tetap melakukan kegiatan belajar mengajar meskipun di rumah.

"Pembelajaran melalui online ini saya rasa bisa diterapkan di jenjang SMP dan SMA/SMK. Untuk siswa SD, guru bisa memberikan pekerjaan rumah yang disampaikan melalui orang tua langsung," kata dia.

Baca juga: Dinkes Surabaya tanggung biaya pemeriksaan tes swab COVID-19
Baca juga: Laman Lawan COVID-19 diluncurkan di Surabaya
Baca juga: Sumbar produksi massal hand sanitizer di laboratorium LL Dikti

Pewarta: Adriah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020