Pontianak (ANTARA) - Pemerintahan Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat berencana menjadikan eks RSUD Bengkayang di Jalan Sanggau Ledo untuk tempat perawatan suspect COVID-19.

Plt. Kadinkes dan KB Kabupaten Bengkayang, Agustinus C menyatakan bahwa setidaknya ada 10 ruangan yang akan digunakan sebagai ruang rawat pasien yang dinyatakan suspect COVID-19.

"Tempat perawatan khusus ini disiapkan dalam rangka menindaklanjuti surat edaran Gubernur Kalbar nomor 370/Dinkes 2020 tentang rumah sakit rujukan penanganan penyakit darurat tertentu," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Minggu.

Baca juga: Ganjar perintahkan Satpol PP mengedukasi masyarakat cegah COVID-19

Ia menambahkan, proses renovasi seluruh ruangan akan dikerjakan secara ekstra supaya cepat difungsikan.

"Kita akan menata dengan cepat beberapa ruangan yang akan menjadi ruang perawatan. Mungkin nanti kita tinggal siapkan tempat tidur dan bersihkan. Karena sudah lama ditinggalkan kita bisa lihat bersama, listrik dan air kita siapkan dan hal-hal lain yang perlu disiapkan," ucapnya.

Agustinus C menyatakan upaya yang ada juga salah satu langkah mengantisipasi semisal RS rujukan lainnya penuh.

"Memang itu tidak kita inginkan, tetapi apa salahnya jika kita mengantisipasi hal tersebut. Jika penuh kita harus bagaimana begitu kan," jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji pada Rabu, 18 Maret 2020 lalu telah mengeluarkan surat edaran menetapkan Status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk Tanggap Darurat Corona Virus 2019 (COVID-19) terkait penanganan, pengendalian dan penghentian penularan virus tersebut di Kalbar.

Dengan status yang ada pemerintah diminta untuk melakukan disinfektan pada tempat-tempat umum seperti sekolah-sekolah, dan menyediakan fasilitas tempat cuci tangan. sabun serta hand sanitizer.

Kabupaten Bengkayang merupakan satu di antara kabupaten yang berbatasan darat langsung dengan Sarawak, Malaysia. Sarawak saat ini sudah beberapa warganya terpapar positif COVID-19.

Pemerintah di Kalbar terus mengimbau masyarakat untuk terus berprilaku sehat dan mengikuti instruksi yang ada. Sehingga penyebaran COVID-19 bisa ditekan penyebarannya.

Baca juga: Sampel Ojol di Kendari yang ditemukan meninggal, dikirim ke Jakarta
Baca juga: Bepergian dengan "ojol" di tengah pandemik corona, amankah?


Pewarta: Dedi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020