Kondisi terminal sampai saat ini masih bisa dikatakan sepi. Sangat lengang
Yogyakarta (ANTARA) - Jumlah penumpang dari Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi serta Bandung yang datang di Terminal Giwangan Yogyakarta hingga Jumat (24/4) pagi tidak mengalami kenaikan yang signifikan, yaitu tercatat sebanyak 63 penumpang.

“Kondisi terminal sampai saat ini masih bisa dikatakan sepi. Sangat lengang. Dan tidak ada kenaikan jumlah penumpang yang datang dari Jabodetabek dan Bandung,” kata Kepala Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta Bekti Zunanta di Yogyakarta, Jumat.

Meskipun demikian, jumlah penumpang yang datang di Terminal Giwangan hingga Jumat (24/4) tersebut mengalami kenaikan jika dibanding jumlah penumpang pada hari sebelumnya yaitu sebanyak 47 orang.

“Tetapi, sejak awal April hingga hari ini, memang jumlah kedatangan penumpang dari wilayah Jabodetabek dan Bandung naik dan turun di angka puluhan penumpang per hari. Paling banyak 75 orang dalam sehari dan paling sedikit 19 orang,” katanya.

Bekti menyebut, meskipun sempat memperoleh informasi bahwa terjadi kenaikan jumlah penumpang di berbagai terminal bus di wilayah Jakarta, namun jumlah penumpang yang datang di Terminal Giwangan tidak banyak.

“Mungkin penumpang tersebut lebih banyak bertujuan ke berbagai kota dan kabupaten di wilayah Jawa Tengah. Tetapi, penumpang yang sampai di Giwangan jumlahnya tidak banyak,” katanya.

Meskipun demikian, lanjut dia, Terminal Giwangan bersama TNI dan kepolisian tetap mencatat seluruh penumpang yang berasal dari Jabodetabek, Bandung dan wilayah zona merah lainnya. Penumpang pun wajib menunjukkan surat sehat dan diperiksa kesehatannya, khususnya suhu badan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif mengatakan, akan mengikuti kebijakan dari Pemerintah DIY sebagai tindak lanjut larangan mudik yang diterapkan pemerintah dan berlaku secara penuh mulai Jumat (24/4).

“Kami tetap berkoordinasi dengan DIY karena posisi Kota Yogyakarta berada di tengah dan tidak berbatasan langsung dengan kota atau kabupaten di Provinsi Jawa Tengah,” katanya yang menyebut sudah ada tiga “check point” di wilayah perbatasan DIY dan Jawa Tengah untuk mengantisipasi arus mudik.

Dengan adanya titik-titik pengecekan tersebut, lanjut Agus, diharapkan jumlah kendaraan pribadi dari luar daerah yang masuk ke Kota Yogyakarta sudah akan tersaring terlebih dulu.

“Kami juga membantu Terminal Giwangan untuk memantau kedatangan penumpang. Tetapi sampai saat ini pun tidak terjadi kenaikan jumlah penumpang di terminal. Kondisinya masih landai,” katanya.


Baca juga: Terminal Giwangan Yogyakarta data penumpang dari zona merah COVID-19

Baca juga: Penumpang di Terminal Bus Giwangan Yogyakarta turun 40 persen

Baca juga: Terminal Giwangan tidak lagi berangkatkan bus tujuan Jabodetabek


Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020