masih ada kelompok rentan yang berpotensi tertular
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan hingga Senin pukul 12.00 WIB jumlah pasien sembuh dari COVID-19 bertambah 183 orang menjadi 2.881 orang.

"Sedangkan pasien meninggal bertambah 18 orang menjadi 991 orang," kata Yurianto dalam jumpa pers di Graha BNPB yang dipantau melalui akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Senin.

Yurianto mengatakan jumlah pasien dalam pengawasan bertambah 1.677 orang menjadi 31.994 orang dan orang dalam pemantauan bertambah 415 orang menjadi 249.105 orang.

Baca juga: Warga di bawah 45 tahun diberi kesempatan beraktivitas lebih banyak
Baca juga: Dirjen PAS katakan satu narapidana positif COVID-19


Data menunjukkan jumlah terkonfirmasi atau positif COVID-19 hingga Selasa bertambah 233 orang menjadi 14.265 orang.

Yurianto mengatakan seluruh provinsi di Indonesia sudah terpapar COVID-19, sedangkan kabupaten/kota yang terdampak sebanyak 373 kabupaten/kota.

Pemerintah telah melakukan pemeriksaan tes PCR dan tes cepat molekuler terhadap 161.351 spesimen dari 116.358 orang dengan konfirmasi positif 14.265 kasus dan negatif 102.093 kasus.

Baca juga: Vietnam kembali buka sekolah setelah pelonggaran pembatasan
Baca juga: Jepang mungkin akhiri keadaan darurat di beberapa daerah pekan ini

Baca juga: Pertama kalinya, tak ada kasus baru COVID-19 di Tunisia

Yurianto mengatakan penambahan kasus COVID-19 dari hari ke hari adalah gambaran penularan yang masih terus terjadi di tengah masyarakat.

"Masih ada kasus positif di tengah kita yang belum diisolasi dengan baik dan masih ada kelompok rentan yang berpotensi tertular," tuturnya.

Karena itu, Yurianto mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kedisiplinan dan kepatuhan terhadap anjuran pemerintah untuk memutus rantai penularan COVID-19.

"Pastikan disiplin mencuci tangan dengan sabun, disiplin menggunakan masker, disiplin menjaga jarak, disiplin tetap di rumah, disiplin tidak melakukan perjalanan dan tidak mudik," katanya. 

Baca juga: Seorang pengguna KRL terindikasi terpapar corona dalam tes massal
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 ingatkan pimpinan daerah tidak "pingpong" warga
Baca juga: Dino Patti Djalal sebut Indonesia harus perkuat diplomasi vaksin

 

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020