jadi Arkom hanya mendampingi
Palu (ANTARA) - Arkom Indonesia Wilayah Sulawesi Tengah menargetkan penyintas bencana tsunami 28 September 2018 silam yang merupakan nelayan Kelurahan Mamboro Barat, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, menempati hunian tetap (huntap) pada bulan Juli 2020.

"Iya, Juli 2020 direncanakan penyintas masuk menempati hunian tetap," ucap Tim Sosial Arkom Indonesia Wilayah Pendampingan Kelurahan Mamboro, Abde Saputra Darwis di Palu, Senin.

Arkom Indonesia wilayah Sulawesi Tengah melakukan pendampingan pemulihan penyintas bencana tsunami Kelurahan Mamboro Barat, dengan menerapkan skema relokasi mandiri ex-situ kelompok.

Berdasarkan catatan Arkom wilayah Sulawesi Tengah terdapat 40 kepala keluarga penyintas bencana tsunami yang akan direlokasi secara mandiri per kelompok, di kelurahan yang sama.

Baca juga: Kota Palu bahas upaya rehab-rekon pascabencana lewat virtual
Baca juga: Dua kali penyintas gempa Sulteng jalani puasa ramadhan di huntara


Abde menjelaskan, 40 kepala keluarga yang direlokasi akan menempati 40 hunian tetap yang dibangun dengan skema partisipatif/melibatkan langsung penyintas dalam pembangunan huntap, serta menggunakan metode rumah tahan gempa.

Ia menguraikan, 40 huntap tersebut dibangun dengan dua model yaitu model panggung (rumah bertingkat) dan rumah tapak (tidak bertingkat). Untuk rumah/huntap bertingkat merupakan bantuan Arkom sebanyak 10 unit.

Kemudian, 21 unit rumah tapak (tidak bertingkat) merupakan bantuan pemerintah menggunakan dana stimulan kategori rumah rusak berat Rp50 juta per unit.

"Sebanyak 21 unit rumah bantuan pemerintah dari stimulan ini, saat ini sedang dalam proses pembangunan," urai dia.

Baca juga: 75 huntap AHA Center diserahkan ke Pemkot Palu untuk korban bencana
Baca juga: Pemkot Palu upayakan 1.000 huntap Tondo bisa ditempati April 2020


Selanjutnya, sebut Abde, masih ada10 unit untuk 10 kepala keluarga penyintas bencana tsunami, yang saat ini tengah dalam proses administrasi.

Dia menyampaikan, dalam proses pembangunan, masyarakat penyintas calon pemilik huntap terlibat langsung. Bahkan, untuk pembangunan huntap yang menggunakan dana stimulan, masyarakat yang mengelola langsung dana tersebut.

"Iya, jadi Arkom hanya mendampingi, mengarahkan penyintas bencana agar dana tersebut, semata-mata digunakan untuk kepentingan pembangunan huntap," sebutnya.

Ia menambahkan, seluruh fasilitas sosial dan fasilitas umum yang ada di lokasi relokasi pembangunan huntap, nantinya juga akan dikerjakan bersama-sama dengan melibatkan penyintas.

Baca juga: ARKOM latih perempuan penyintas bencana Donggala berwirausaha
Baca juga: PUPR targetkan hunian tetap pascagempa di Sulteng selesai Mei
Baca juga: Gubernur : Huntap untuk penyintas bencana Sulteng harus tahan gempa

 
Hunian tetap (huntap) model rumah panggung untuk penyintas bencana tsunami di Kelurahan Mamboro Barat, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu.  ANTARA/HO-Arkom Indonesia Wilayah Sulteng












 

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020