Untuk bansos presiden tahap kedua ini seperti biasa, langsung saya awasi karena merupakan amanah untuk menjaga kepentingan rakyat banyak
Jakarta (ANTARA) - Usai menyalurkan program bantuan sosial (bansos) beras presiden tahap pertama sejak Mei 2020, Perum Bulog kembali menyalurkan bantuan beras tahap kedua untuk 1,85 juta keluarga.

Bantuan tersebut akan diberikan untuk keluarga penerima manfaat (KPM) yang rentan dan terdampak COVID-19, khususnya di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

"Bulog berhasil melakukan penyaluran bansos beras presiden tahap I, maka dipercaya kembali melanjutkan bansos tahap dua. Untuk bansos presiden tahap kedua ini seperti biasa, langsung saya awasi karena merupakan amanah untuk menjaga kepentingan rakyat banyak," kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat meninjau kesiapan beras bantuan presiden di Gudang Bulog DKI di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Rabu.

Baca juga: Presiden perintahkan kementerian sinkronisasi data penerima bansos

Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional itu menegaskan, guna memastikan proses penyaluran bansos beras presiden berjalan lancar, Bulog pun telah membentuk tim monev (monitoring dan evaluasi) yang akan memantau dan mengawasi langsung penyaluran beras untuk keluarga penerima manfaat.

Budi menjelaskan penyaluran bansos presiden tersebut dilakukan melalui Kementerian Sosial bersama Bulog, dengan Bulog kembali menyediakan stok beras bagi keluarga miskin dan rentan yang terdampak COVID-19 sebanyak 1,85 juta keluarga KPM yang mulai disalurkan sejak 1 Juni lalu.

"Tugas tim monitoring dan evaluasi di lapangan mendapat dukungan penuh pemerintah, dan mereka harus memastikan bahwa penyaluran bantuan sosial ini berjalan dengan baik dan sesuai ketentuan. Jadi, Bulog bisa menjamin bahwa program ini berjalan lancar," kata Buwas, sapaan akrabnya.

Ia menyatakan apresiasi tim monev yang bekerja dengan cepat dan efektif dalam memantau dan menyelesaikan berbagai temuan baik berupa keluhan warga maupun gangguan dalam proses distribusi bantuan sosial beras presiden.

Hasil temuan tim monev, katanya, secara umum berupa keluhan warga mengenai kualitas beras dan timbangan yang tidak sesuai, seperti yang pernah terjadi di kawasan Matraman, Jakarta Timur beberapa waktu lalu. Kemudian, keluhan lainnya datang dari kawasan perumahan menteri di Jalan Denpasar, Jakarta Selatan.

"Tim bekerja dengan cepat datang ke lokasi di kawasan Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, saat itu juga, dan setelah melakukan cross check yang disaksikan petugas pos keamanan setempat bersama warga lain, ditemukan bahwa ada dua sumber pemasok. Penyaluran bansos beras presiden dari Bulog sudah sesuai aturan, dengan kualitas beras premium. Jadi, prosedur Bulog di lapangan sudah sesuai," kata Buwas.

Ia kembali menegaskan bahwa upaya mendiskreditkan Bulog akan ditangani secara tegas sesuai hukum yang berlaku, terlebih lagi ini merupakan bantuan untuk warga yang mengalami kesusahan.

Perum Bulog terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah untuk membantu menyukseskan program pemerintah selama masa penanganan pandemi COVID-19.

Baca juga: Buwas tegaskan oknum diskreditkan kualitas beras Bulog akan ditindak
Baca juga: Bulog telah salurkan beras bansos ke 933.725 keluarga di Jabodetabek

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020