Jakarta (ANTARA News) - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) siap mengadakan pre-market sounding kereta api batubara untuk kawasan Kalimantan guna menggaet investor.

Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, di Jakarta, Rabu mengatakan, kereta api merupakan sarana infrastruktur yang tepat untuk mengangkut batubara sesuai kondisi wilayah di Kalimantan.

Selain itu kereta api juga memiliki kapasitas angkut yang besar serta layanan yang lebih handal, aman, dan murah dibandingkan dengan sarana transportasi lainnya.

"Pre market sounding merupakan upaya untuk mencari dana dari skema public private partnership (PPP). Karena itu, Kalteng perlu melakukan market sounding," katanya.

Pre-Market Sounding rencananya akan dilaksanakan 11 September 2009 serta dihadiri Deputi Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Kantor Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Direktur Jenderal Perkeretaapian Departemen Perhubungan, dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Departemen Keuangan.

Menurut Paskah, pemerintah pusat mengijinkan Pemda Kalteng untuk mencari peminat infrastruktur kereta api bagi pengembangan daerah tersebut, khususnya guna mengangkut batubara dari tambang ke pasar.

Namun,tambahnya, jika peminat infrastruktur dari kalangan swasta tidak terlalu banyak, maka pemerintah akan membuka opsi pembiayaan dari APBN.

"Tapi juga harus dipikirkan untuk mengembangkan sektor infrastruktur yang lain, seperti pelabuhan," katanya.

Sementera itu Direktur Kerjasama Pemerintah Swasta Bappenas Bastary Pandji Indra mengatakan, transportasi angkutan batubara selalu menjadi masalah.

Saat ini, sekitar 61 persen sumber daya batubara Indonesia berasal dari Kalimantan, yang mana 3,9 dari 7 miliar ton cadangan batubara tersebut bersumber di wilayah Kalimantan Tengah.

"Sayangnya, cadangan batubara yang begitu besar tersebut belum termanfaatkan. Masih terbatasnya sarana infrastruktur pengangkut batubara merupakan masalah utama," katanya.

Dengan pertimbangan itu, Bappenas dan Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah berinisiasi untuk membangun jalur kereta api batubara Puruk Cahu-Bangkuang sepanjang 185 km.

Menurut Bastary jalur tersebut merupakan tahap pertama dari keseluruhan jalur yang meliputi beberapa ruas yakni Bangkuang-Lupak Dalam sepanjang 175 km.

Selain itu, Kudangan-Kumai 195 km, Kuala Kurun-Kuala

Pembuang 466 km, Tumbang Samba-Nanga Bulik 418 km dan Kuala Kurun-Palangkaraya-Pulau Pisau-Kuala Kapuas 390 km.

Gubernur Propinsi Kalimantan Tengah Teras Narang mengatakan, konstruksi jalur tunggal antara Puruk Cahu ? Bangkuang dengan panjang 185 km meliputi pekerjaan sipil, jembatan, pensinyalan, dan fasilitas lainnya dengan nilai investasi sekitar 1,5 miliar dolar AS.

Tingkat imbal hasil ekuitas (return on equity, ROE)

untuk proyek ini 13,8 persen atau hampir sekitar 6 persen di atas biaya kapital (cost of capital) sebesar 8 persen.

Menurut Teras, analisis keuangan dilakukan dalam dominasi US dolar dengan menggunakan asumsi tarif angkut 22 dolar AS per ton.

Dia menjelaskan, proses tender akan dilakukan secara kompetitif dan transparan sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden Nomor 67/2005. Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah akan memberikan dukungan perizinan dan pembebasan lahan.

***2***

(T.S025/B/S006/S006) 09-09-2009 23:49:47

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009