Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota Malang menyiapkan tim khusus untuk melakukan pelacakan dan mendeteksi orang-orang yang berpotensi terpapar atau tertular virus Corona pada tiap-tiap wilayah yang ada.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa tim khusus tersebut, dibentuk dalam upaya untuk menekan penyebaran COVID-19 dengan melakukan deteksi dini pada wilayah-wilayah yang memiliki kasus positif virus Corona.

"Kami akan membuat tim khusus tracing, ini memerlukan kerja keras, termasuk memberdayakan puskesmas untuk membantu tiap-tiap kelurahan," kata Sutiaji, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.

Sutiaji menjelaskan, pembentukan tim tersebut merupakan salah satu respon masih banyaknya peningkatan kasus positif COVID-19 di wilayah Kota Malang. Kota Malang, saat ini sudah melakukan dua kali masa transisi menuju normal baru.

Menurut Sutiaji, dalam waktu dekat, tim tersebut akan dipersiapkan di masing-masing kecamatan dan bekerja sama dengan perguruan tinggi yang ada di wilayah tersebut. Nantinya, tim khusus itu akan bertanggung jawab untuk memetakan pelacakan di tiap-tiap daerah.

"Pilihannya adalah melakukan beberapa strategi penguatan tracing, dengan membentuk tim khusus yang bertugas untuk melakukan pelacakan, sekaligus perawatan, dan pendampingan," kata Sutiaji.

Para camat dan lurah yang ada di wilayah Kota Malang, juga akan diterjunkan untuk membantu kinerja tim khusus tersebut. Hal itu bertujuan agar warga yang memiliki kontak erat dengan pasien konfirmasi positif bisa terdata dan terlacak dengan baik.

"Camat dan Lurah juga akan terus bekerja membantu tim khusus tersebut agar warga yang memiliki kontak erat dengan kasus konfirmasi positif dapat terlacak dengan baik," ujar Sutiaji.

Pemerintah Kota Malang juga akan menggencarkan penggunaan ramuan herbal sebagai suplemen yang bertujuan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Dengan imunitas tubuh yang baik, maka diharapkan penyebaran COVID-19 bisa ditekan.

Sejauh ini Kota Malang, tercatat ada 93 kasus positif COVID-19. Dari total positif COVID-19 yang ada di kota tersebut, sebanyak 38 orang dinyatakan sembuh, enam orang meninggal dunia, dan sisanya masih menjalani perawatan.*

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020