Jombang (ANTARA) - Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, berencana akan menerapkan protokol yang ketat bagi santri yang hendak kembali ke pesantren dengan melakukan karantina atau isolasi selama dua pekan.

"Jadi, santri yang masuk nanti diisolasi dua pekan. Hari ke-10 hari waktu isolasi itu kami lakukan rapid test," kata Pengasuh Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang KH Abdul Hakim Mahfudz di Jombang, Selasa.

Ia mengatakan, pihak pesantren sudah melakukan rapat guna membahas persiapan pondok untuk menyambut para santri yang hendak masuk kembali ke pondok. Mereka sebelumnya dipulangkan ke rumah masing-masing. Selain karena libur, juga mencegah penyebaran virus corona.

Baca juga: Sudah 44,3 persen positif COVID-19 di Papua Barat sembuh

Gus Kikin, sapaan akrabnya juga mengatakan dalam waktu dekat sebagian santri akan diundang untuk kembali ke pondok pesantren. Para santri akan kembali secara bertahap.

Pada tahap awal, hanya akan memanggil santri kelas tiga di jenjang pendidikan SMP/MTs dan SMA/MA di lingkungan Pesantren Tebuireng, Jombang.

"Kami akan undang dulu santri kelas tiga ada 44 persen, jumlahnya 1.176 santri. Kami fokus ke situ dulu, pelaksanaannya nanti kita evaluasi," kata Gus Kikin.

Namun, untuk pemanggilan pihaknya baik santri baru atau santri kelas dua untuk masuk ke pondok pesantren masih belum. Rencananya, menunggu evaluasi terlebih dahulu dari setiap tahapan penerimaan santri.

Ia juga mengatakan prosedur ketat akan diberlakukan dengan tetap menjaga jarak dan menerapkan disiplin ketat bagi semua yang ada di pesantren.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang hadir di Pesantren Tebuireng Jombang mengatakan ia sengaja datang ke pesantren ingin memastikan persiapan di pesantren.

Baca juga: Kemenparekraf akan salurkan 15.000 paket sembako untuk NTB

"Ini untuk menghadapi persiapan Pesantren Tebuireng sebagai pesantren sehat, bersih dan kita bisa menjaga seluruh santri terutama pengasuh dari kemungkinan pandemi COVID-19. Ini adalah pesantren tangguh yang sudah memiliki SOP yang detail. Saya rasa itu selalu ada koordinasi di antara Forkopimda dengan pengasuh," kata Gubernur Jatim.

Ia mengatakan, pesantren merupakan salah satu komunitas yang cukup besar untuk kader bangsa dengan intensitas pembelajaran. Oleh karena itu, dalam kurun waktu beberapa terakhir dirinya serta Pandam hingga Kapolda Jatim silaturahmi dengan pesantren menyiapkan pesantren bersih, pesantren tangguh.

Pesantren Tebuireng Jombang juga mendapatkan bantuan berupa masker, sejumlah alat perlindungan diri (APD), serta paket bahan pokok.

Bantuan diberikan bersamaan dengan kedatangan Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jawa Timur Irjen Muhammad Fadil Imran. Hadir pula Pangdam V/ Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah dan Bupati Jombang Mundjidah Wahab.

Rombongan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa langsung disambut oleh pengasuh pesantren. Mereka juga ziarah ke makam di area pesantren. Terdapat makam pendiri organisasi Islam Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy'ari, tokoh nasional KH Wahid Hasyim, mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), pengasuh PP Tebuireng KH Sholahudin Wahid (Guh Sholah), dan sejumlah makam dzuriyah (keluarga). (*)

Baca juga: 2.887 pasien COVID-19 di RSD Wisma Atlet sembuh
Baca juga: Dua hari Lampung nihil kasus COVID-19
Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 di Kalsel bertambah 20 orang

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020