Edukasi tentang berbagai dampak positif sawit serta manfaatnya bagi bangsa ini di masa depan perlu lebih gencar dilakukan, utamanya menyasar generasi muda
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengajak kalangan milenial menekuni dunia kelapa sawit melalui berbagai riset sehingga dapat menjadi modal dasar bagi generasi muda dalam mengembangkan industri sawit nasional di masa datang.

“Edukasi tentang berbagai dampak positif sawit serta manfaatnya bagi bangsa ini di masa depan perlu lebih gencar dilakukan, utamanya dengan menyasar segmen generasi muda atau para mahasiswa agar tidak salah persepsi terhadap perkembangan industri sawit di Indonesia secara keseluruhan,” kata Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

BPDPKS sebagai Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Ditjen Perbendaharaan, Kementerian Keuangan, memiliki salah satu tugas berupa penyaluran dana untuk program penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit dari aspek hulu hingga hilir.

Hal ini dimaksudkan sebagai upaya pengembangan, penguatan dan peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri kelapa sawit nasional, terutama di kalangan generasi muda.

Menurut Eddy, gelombang pemberitaan negatif terkait kelapa sawit oleh berbagai pihak menjadi tantangan tersendiri bagi industri sawit nasional.

Dengan kian terbukanya arus informasi yang ada saat ini membuat masyarakat perlu memilah dan memilih lagi pemberitaan yang didapatkannya dari media.

Ia menjelaskan, generasi milenial bisa menjadi medium penyebarluasan informasi yang cukup efektif di dalam negeri. Pasalnya, kelompok usia milenial aktif dalam mengakses dunia digital.

Untuk lebih mengaplikasikan keterlibatan generasi muda dalam memahami industri sawit sebagai salah satu komoditi utama Indonesia, BPDPKS kembali menggelar lomba riset sawit tingkat mahasiswa se-Indonesia tahun 2020. Sebanyak 30 proposal riset terbaik mendapatkan dana riset masing-masing maksimal sebesar Rp20 juta.

Selanjutnya, pemenang tiga besar mendapatkan hadiah total Rp110 juta terdiri atas juara I Rp50 juta , juara II Rp35 juta dan juara III Rp25 juta.

Sebelumnya, lomba riset sawit ini juga pernah digelar pada tahun 2016 dan 2018. Pada 2018 pemenang pertama mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret, kemudian mahasiswa dari Universitas Lambung Mangkurat dan Universitas Padjajaran.


Baca juga: Gapki : Perlu riset kelapa sawit yang berkelanjutan

Baca juga: Pemerintah, peneliti sepakat riset manfaat sawit perlu ditingkatkan

Baca juga: BPDPKS sasar generasi milenial kampanye positif sawit


Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020