Jambi (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jambi siap membantu pemerintah pusat dalam proses dan percepatan pembangunan jalan tol Trans Sumatera ruas Jambi-Rengat.

Hal itu disampaikan Gubernur Jambi H Fachrori Umar saat menerima kunjungan perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan PT Hutama Karya selaku pengembang jalan tol Trans Sumatera di ruang kerja Gubernur Jambi, Rabu (17/6).

Dalam pertemuan tersebut, pihak Kementerian PUPR dan Hutama Karya menyerahkan dokumen pengadaan lahan untuk pembangunan jalan tol ruas Jambi-Rengat kepada Gubernur Jambi.

Baca juga: Pemprov Sumsel minta pembangunan Tol Palembang-Betung dipercepat

Gubernur didampingi Penjabat Sekda Provinsi Jambi H Sudirman, Asisten Pemprov Jambi Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi, dan beberapa orang dari OPD terkait.

Menurut gubernur, Pemprov Jambi membahas penentuan lokasi jalan tol Jambi-Rengat dengan pihak Kementerian PUPR dan Hutama Karya sebagai pengembang jalan tol Trans Sumatera.

"Saya sangat mengapresiasi Kementerian PUPR dan Hutama Karya, dan berharap agar dengan kedatangan mereka bisa mempercepat pelaksanaan pembangunan jalan tol di Provinsi Jambi," kata Fachrori.

Ia mengatakan pembangunan jalan tol memberikan dampak yang sangat baik, meningkatkan konektivitas (keterhubungan) antardaerah, yang akan memberikan dampak ganda terhadap perekonomian daerah dan perekonomian rakyat.

Baca juga: Pandemi COVID-19, pengerjaan tol Bengkulu-Sumsel tetap berjalan

"Oleh karena itu, saya minta OPD terkait untuk menindaklanjuti poin-poin pertemuan ini," kata Fachrori.

Perwakilan Kementerian PUPR dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Bosar Pasaribu menyatakan Ditjen Bina Marga bersama Hutama Karya telah menyerahkan dokumen perencanaan pengadaan lahan jalan tol Jambi-Rengat, yang akan dilanjutkan dengan penerbitan penetapan lokasi oleh gubernur, sesudah itu akan dilakukan pembebasan lahan.

"Sesegera mungkinlah. Panjang jalan tol di Provinsi Jambi sekitar 116,5 kilometer dari total Jambi-Rengat 198 kilometer," kata Bosar Pasaribu.

"Kapan mulainya sesegera mungkinlah, kapan selesainya, sesegera mungkin juga. Harapan kami, kita semua bisa saling membantu, memberikan informasi kepada masyarakat, sehingga proses pengadaan lahan ini bisa segera selesai," katanya.

Baca juga: Legislator nilai Tol Trans Sumatera tidak terlepas dukungan PMN

Kalau pengadaan lahan sudah selesai, kata dia, pengembang akan menindaklanjutinya dengan pembangunan fisik. Teknis dokumen perencanaan lahan ini disiapkan oleh PT Hutama Karya, patok nolnya pun mereka lebih tahu. Dari Bina Marga, ada PPK pengadaan lahan dan biaya pengadaan lahan dibebankan pada APBN.

Koordinator Lahan Jalan Tol Trans Sumatera Ilham mengatakan Hutama Karya ditunjuk oleh pemerintah untuk menjadi investor pelaksanaan proyek strategis nasional jalan tol Trans Sumatera.

"Hampir seluruh provinsi di Sumatera sudah kami kerjakan, di Jambi kami harapkan simultan mulai dari Betung sampai ke arah Rengat, mungkin bisa bersamaan selesai. Kami mendampingi PUPR menyampaikan dokumen perencanaan pengadaan lahan (tanah). Pengadaan tanah dari PUPR dan  dananya dari APBN melalui Lembaga Manajemen Aset Nasional (LMAN)," kata Ilham

Ia mengatakan bahwa tahap sekarang ini adalah tahap persiapan, perencanaan sudah selesai yakni dalam dokumen yang sudah diserahkan dan jika selesai tahap persiapan dalam bentuk penetapan lokasi, selanjutnya ditindaklanjuti dengan tahap pelaksanaan.

Baca juga: Hutama Karya tegaskan pembangunan Tol Trans Sumatera selesai 2024

"Nanti Kakanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebagai Ketua Pelaksanaan Pengadaan Tanah. Harapan kami, tahap persiapan penetapan lokasi bisa cepat selesai, dan jika pengadaan lahan selesai, kami siap mengerjakan fisiknya. Insya Allah, harapan kami kepada bapak gubernur dan masyarakat Jambi bisa mendukung pekerjaan pelaksanaan jalan tol ini untuk meningkatkan perekonomian Provinsi Jambi," kata Ilham.

Pewarta: Syarif Abdullah dan Dodi Saputra
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020