Pangkalpinang (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (GTPPC-19) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memfokuskan pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran virus corona di sektor pertambangan Pulau Bangka, karena dinilai rawan terjadi lonjakan kasus di pulau penghasil timah itu.

"Kita melakukan screening kesehatan pekerja tambang di Pulau Bangka ini untuk memudahkan pemutusan mata rantai penyebaran virus berbahaya ini," kata Sekretaris GTPPC-19 Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Minggu.

Baca juga: GTPPC-19: 95 dari 147 pasien COVID-19 di Babel sembuh

Baca juga: Tiga warga Bangka Selatan sembuh dari COVID-19


Ia mengatakan pemutusan mata rantai COVID-19 pertambangan ini sebagai langkah awal dalam penerapan tatanan normal baru di sektor pertambangan bijih timah di Pulau Bangka yang terdiri dari satu kota dan empat kabupaten, yaitu Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, dan Bangka Selatan.

"Kita mencoba perlahan-lahan penerapan normal baru dengan memfokuskan pencegahan dan memutus mata rantai sektor pertambangan ini yang merupakan penggerak ekonomi masyarakat di Pulau Bangka ini," ujarnya.

Menurut dia, dalam mengoptimalkan upaya pemutusan mata rantai COVID-19 di sektor pertambangan. GTPPC-19 Babel bekerja sama dengan PT Timah Tbk untuk melakukan "screening" kepada seluruh pekerja tambang di darat dan laut.

"Alhamdulillah, kegiatan 'screening' kesehatan pekerja tambang ini berjalan dengan baik dan lancar," katanya.

Baca juga: Pasien COVID-19 sembuh di Babel bertambah jadi 63 orang

Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen dan sinergitas perusahaan dengan pemerintah daerah dalam memerangi COVID-19.

"Kami berharap langkah ini dapat mempercepat penanganan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di daerah ini," katanya.

Pewarta: Aprionis
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020