Kondisi stok beras saat ini aman dan kami siap melayani jika sewaktu-waktu di kabupaten/kota ada operasi pasar
Yogyakarta (ANTARA) - Persediaan beras di gudang Perum Bulog Daerah Istimewa Yogyakarta hingga Jumat (26/6) tercatat 28.000 ton yang diperkirakan mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir 2020.

"Stok kami masih cukup banyak. Jadi cukup untuk kebutuhan masyarakat sampai akhir tahun," kata Kepala Bidang Pengadaan Kantor Wilayah Perum Bulog Daerah Istimewa Yogyakarta, Mulyanta saat dihubungi di Yogyakarta, Jumat.

Menurut Mulyanta, kendati di tengah situasi pandemi COVID-19, serapan beras petani tidak menghadapi kendala bahkan meningkat pada Mei dan Juni 2020 karena bertepatan masa panen raya.

Ia menyebutkan setiap hari Bulog DIY mampu menyerap rata-rata mencapai 500 ton beras dari para petani di wilayah DIY, Karesidenan Kedu, serta Banyumas, Jawa Tengah.

"Kemarin musim hujan bergeser satu sampai dua bulan sehingga panen yang biasanya di bulan Maret, akhirnya baru mulai Mei dan Juni," kata dia.

Harga jual beras dari petani kepada Bulog DIY, kata Mulyanta, masih menyesuaikan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 Tahun 2020 yakni Rp8.300 per kilogram (kg) dan untuk gabah kering giling (GKG) ditetapkan Rp5.300 per kg.

Berdasarkan data hingga Jumat (26/6), kata dia, Bulog DIY telah melakukan penyerapan atau pengadaan baik untuk beras komersial maupun beras cadangan pemerintah (PSO) dengan total mencapai 27.067 ton.

"Kondisi stok beras saat ini aman dan kami siap melayani jika sewaktu-waktu di kabupaten/kota ada operasi pasar," kata dia.

Operasi Pasar (OP) beras, kata dia, selama ini digelar bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Rumah Pangan Kita (RPK), serta Toko Pangan Kita (TPK) yang tersebar di sejumlah pasar di Yogyakarta seperti Beringharjo dan Kranggan.

Baca juga: Bulog DIY jamin stok komoditas pokok aman jelang libur akhir tahun

Baca juga: Beras premium DIY diminati daerah lain

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020