Jakarta (ANTARA) - Persatuan Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) membagikan tips bersepeda bagi para pemula agar bisa tetap bersepeda dengan aman sehubungan dengan meningkatnya minat gowes di kalangan masyarakat Indonesia saat masa normal baru.

Manajer PB ISSI Oldy Sofyan membagi tahapan bersepeda ke dalam tiga tahapan, yaitu persiapan, saat bersepeda, saat istirahat, dan setelah selesai bersepeda.

Pertama, para pesepeda wajib memeriksa kondisi sepeda untuk memastikan bahwa sepedanya layak jalan.

Untuk meminimalisir dari cedera, orang yang akan bersepeda juga harus menggunakan pakaian yang sesuai dan lengan panjang, memakai helm, sarung tangan, dan masker.

"Hindari droplet dengan menggunakan pakaian lengan panjang, sarung tangan, masker, kacamatan, penutup kepala (bandana/cycling cap), membawa hand sanitizer dan handuk kecil," demikian pernyataan PB ISSI.

Baca juga: Marak pesepeda pada normal baru, Kemenhub: Sepeda harus diatur

Setelah mengecek kondisi sepeda, selanjutnya adalah pemanasan. Hal itu, menurut Oldy, kerap dilupakan oleh para pegowes pemula yang mayoritas bersepeda hanya sebagai gaya hidup, bukan olahraga. Sebelumnya, mereka juga sudah harus menentukan berapa jarak maksimal yang akan ditempuh.

"Pemanasan dulu. Lalu, tentukan ingin bersepeda berapa kilometer, break di kilometer berapa," kata Oldy saat dihubungi pewarta di Jakarta, Senin.

Di tahapan kedua saat sedang bersepeda, PB ISSI dalam protokolnya juga mengimbau agar para pegowes berjalan di jalur khusus sepeda. Apabila bersepeda secara berkelompok, sebaiknya diatur menjadi rombongan kecil 2-4 pegowes.
 
Warga mengayuh sepedanya saat melintas di jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (30/6/2020). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc. (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)


Baca juga: Destinasi yang cocok untuk pendaki dan penggemar sepeda

Untuk menghindari tabrakan dengan pesepeda yang ada di depan atau belakang, para pegowes juga diminta untuk menjaga jarak minimal empat meter.

Tahapan yang penting namun kerap dilupakan selanjutnya adalah waktu istirahat. Oldy menyebut bahwa para pegowes setidaknya perlu istirahat 30 menit atau satu jam sebelum melanjutkan perjalanannya.

Bersepeda di tengah pandemi, menurut Oldy, memang seharusnya tetap tak lupa untuk menggunakan masker. Namun apabila bersepeda dilakukan dengan intensitas sedang hingga tinggi, ia tak menganjurkan penggunaan masker karena bisa menghambat aliran oksigen ke paru-paru.

Baca juga: Pemerintah akan tetapkan pajak sepeda? Ini penjelasannya

Tahapan terakhir adalah pendinginan. Langkah ini dilakukan sebagai proses pemulihan setelah stamina banyak terkuras karena olahraga.

"Sebaiknya jangan mendadak berhenti. streching-nya intensitas rendah, streching biasa. Misal setelah bersepeda ada peregangan di tangan, punggung, dan pinggang. Setelah itu boleh istirahat atau coffee ride,"

"Kalau langsung duduk, kita tidak tahu otot yang tadi digunakan umpama selama satu jam itu berakibat buruk," pungkasnya.

Baca juga: Raja Sapta Oktohari siap lepas posisi Ketua Umum ISSI meski berat

Baca juga: Kemenhub bantah akan atur pajak sepeda

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020