Batam (ANTARA News) - PT Teknologi Riset Global (TRG) mulai memproduksi massal perangkat lokal teknologi Worldwide Interoperability for Microwave Acces (WiMax), di Pulau Batam.

"TRG sudah siap memproduksi perangkat WiMax demi memenuhi permintaan operator penyelenggara Broadband Wireless Access (BWA) di tanah air," kata Direktur TRG, Gatot Tetuko, usai acara kunjungan pabrik TRG WiMax, di Batam Industrial Park, Muka Kuning, Batam, Kamis.

Menurut Gatot, pada tahap awal kapasitas produksi TRG WiMax sebesar 80 base transceiver station (BTS) dan 4.000 Consumer Premises Equipment (CPE).

Ia menjelaskan, kapasitas produksi akan disesuaikan dengan permintaan perangkat Wimax oleh operator telekomunikasi.

"Kalau pasarnya meningkat, kita tinggal menaikkan kapasitas pabriknya," ujar Gatot.

Wimax adalah teknologi komunikasi berbasis data yang bekerja pada spektrum pita lebar dengan jangkauan lebih luas dan kemampuan transmisi mencapai 75 Megabyte per detik (Mbps)

Mulai November 2009, pemerintah mengeluarkan izin operasional WiMax kepada delapan operator yang memenangkan tender penyelenggaraan BWA pada spektrum 2,3 GHz dan 3,3 GHz.

"Kapasitas produksi bisa kami ditingkat yang disesuaikan dengan permintaan pasar," ujar Gatot.

Untuk mengembangkan perangkat WiMax tersebut diutarakannya, pihaknya membangun assembly line (lini perakitan) di Batam, bekerjasama dengan PT SIIX.

Ia menjelaskan, jika operator mulai menggelar jaringan Wimax mulai tahun depan, maka kapasitas produksi pada tahun 2010 bisa diproyeksikan sebesar 200 BTS dan 10.000 CPE per bulan.

Sedangkan pada 2011 kemampuan produksi dapat ditingkatkan menjadi 400 BTS dan 20.000 CPE per bulan.

Sebelumnya, Presiden Direktur TRG, Sakti Wahyu Trenggono menuturkan, investasi yang disediakan untuk assembly line ini mencapai Rp60 miliar.

Menurutnya, regulasi pemerintah sangat mendukung keberadaan penggunaan perangkat teknologi dengan mengedepankan tingkat komponen dalam negeri.

"Kini saatnya kami berproduksi untuk mencapai skala ekonomis," ujar Trenggono.

Lebih lanjut dijelaskan, produk WiMax TRG sudah memiliki reliabilitas karena sudah melalui serangkain ujicoba final oleh LIPI, RISTI Telkom, dan Indolab.

Trenggono juga meninformasikan, pesanan perangkat TRG Wimax sudah ada dari PT Telkom, operator telekomunikasi terbesar di Indonesia.

Selain Telkom, tujuh operator lainnya yang siap menggelar BWA yaitu Internux, Berca Hardayaperkasa, First Media, Indosat Mega Media, Konsorsium Comtronics Systems dan Adiwarta Perdania, Jasnita Telekomindo, serta Konsorsium Wimax Indonesia.

Trenggono optimistis, pada kuartal III tahun 2010 TRG akan membangun pabrik sendiri di kawasan Jababeka, Cikarang.

Sementara itu, Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Nonot Harsono menyambut gembira keseriusan TRG memproduksi perangkat lokal bagi produk WiMax.

"Ini merupakan momentum yang sangat bagus, pemain lokal di teknologi ini dapat memproduksi perangkat dengan tingkat komponen lokal lebih dari 40 persen," ujar Nonot.

Ia berpendapat, bangkitnya manufaktur lokal untuk perangkat telekomunikasi bisa membuat devisa negara tidak seluruhnya ke luar negeri. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009