Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR Slamet menginginkan pangan lokal dapat betul-betul diberdayakan antara lain guna menggantikan peran gandum yang semakin banyak dikonsumsi oleh masyarakat padahal tidak bisa diproduksi di Indonesia.

"Hari ini Indonesia menjadi pengimpor gandum terbesar. Kita sudah terkena jebakan pangan, dimana kita sangat bergantung dengan gandum, sementara gandum tidak bisa kita hasilkan," kata Slamet dalam rilis di Jakarta, Jumat.

Untuk itu, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga menginginkan agar Badan Penelitian dan Pengembangan Kementan dapat melakukan diversifikasi pangan lokal untuk menggantikan peran gandum saat ini.

Slamet menuturkan, bila program diversifikasi pangan lokal tersebut berhasil dijalankan, maka akan menjawab peran bidang litbang. "Kalau ini bisa, maka efisiensi dari devisa kita luar biasa. Nah ini akan menjadi kenyataan, peran Litbang akan terasa jika program ini berhasil," jelas Slamet.

Sebelumnya, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian menyebutkan pangan lokal yang banyak tersebar di penjuru tanah air memiliki potensi untuk meningkatkan sistem imun atau daya tahan tubuh dalam mencegah penyebaran COVID-19.

"Beberapa hasil riset dan pengujian yang dilakukan Balitbangtan menunjukkan pangan lokal ini mempunyai khasiat dan manfaat untuk menjaga imun kita," kata Fadjry saat membuka seminar nasional online bertema "Peran Pangan Fungsional dan Neutraseutikal dalam Meningkatkan Sistem Imun Mencegah Covid-19", di Jakarta, Kamis (25/6).

Dikatakannya, hingga saat ini vaksin COVID-19 belum ditemukan karena memerlukan waktu panjang, sementara, virus SARS-CoV-2 penyebab pandemi tersebut cepat mereplikasi dan bermutasi. Hasil riset menyebutkan bahwa virus SARS-CoV-2 yang ada di Eropa berbeda dengan yang ada di Asia maupun di Indonesa.

Untuk itu, lanjutnya, kedisiplinan dalam menjaga jarak, menjaga kebersihan, dan lain-lain sangat penting untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Indonesia, ujar Fadjry, mempunyai pangan lokal tersebar dari Sabang sampai Merauke yang mana setiap provinsi memiliki sumber daya pangan lokal yang cukup memadai.
 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020