Jakarta (ANTARA) - TNI Angkatan Laut akan melakukan investigasi tenggelamnya kapal perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Jakarta-541 akibat kebocoran di perairan Timur Laut Pulau Kangean pada Selasa (14/7).

"TNI AL tentu akan melakukan investigasi terhadap tenggelamnya KRI Teluk Jakarta," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI M Zaenal ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, peristiwa itu terjadi pada Selasa (14/7) pagi pukul 09.00 WIB ketika sedang melaksanakan operasi dukungan laut pergeseran logistik ke wilayah timur. Kemudian, mengalami kebocoran yang mengakibatkan tenggelam pada kedalaman sekitar 90 meter di perairan Timur Laut Pulau Kangean.

Baca juga: KRI Teluk Jakarta-541 tenggelam di perairan timur laut Pulau Kangean

Saat peristiwa itu gelombang laut di sekitar lokasi saat kejadian cukup tinggi antar 2,5 sampai dengan 4 meter.

"Kapal mengalami kebocoran yang menyebabkan mesin pendorong dan mesin disel mati. Kebocoran itu menyebabkan kapal tenggelam," katanya.

Investigasi, lanjutnya, akan dilakukan setelah proses evakuasi dan pemeriksaan kesehatan terhadap 55 ABK KRI Teluk Jakarta selesai dilakukan.

"Kami akan melakukan survei di lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi kapal atau lainnya. Kami juga akan menanyakan kepada para ABK terkait peristiwa tersebut," kata Zaenal.

Zaenal memastikan seluruh ABK KRI Teluk Jakarta-541 sejumlah 55 orang dalam keadaan selamat.

"54 ABK diselamatkan oleh KM Tanto Sejahtera yang sedang berlayar di posisi 5 NM dari lokasi kejadian, 1 ABK ditolong oleh KM Dobonsolo," jelasnya.

Baca juga: Kadispenal: KRI Teluk Jakarta-541 laik laut

Satu ABK yang ditolong oleh KM Dobonsolo telah berhasil di evakuasi ke pangkalan di Surabaya, sementara 54 ABK lainnya sudah berada di KRI KRI RE Martadinata setelah sebelumnya dilakukan transfer ABK dari KM Tanto Sejahtera.

"Rencananya 54 ABK tersebut akan tiba di pangkalan di Surabaya pada Kamis pagi," ucapnya.

Baca juga: BENCANA ASAP - Tiga KRI `standby`untuk korban asap

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020