Jakarta (ANTARA) - Kantor Cabang BNI di Hong Kong fokus menjembatani para pebisnis Indonesia untuk berekspansi usaha di pasar global karena banyak pengusaha Tanah Air yang membuka anak perusahaan atau trading arm di pusat bisnis di dunia itu.

“Karena China sudah menjadi kekuatan bisnis yang besar, sehingga peran Hong Kong sangat dominan terutama bagi pengusaha Indonesia yang mau berbisnis ke China,” kata Pemimpin BNI Cabang Hong Kong Wan Andi Aryadi dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, para pengusaha Indonesia yang mau berbisnis ke China biasanya membuat perusahaan semacam trading arm atau anak usaha di Hong Kong,

Baca juga: BNI-Kejaksaan Agung teken enam kerja sama penguatan kapasitas

Dia menjelaskan Hong Kong juga memberikan berbagai kemudahan dan kepastian hukum dalam bisnis.

Soal kepastian hukum, lanjut dia, yang menarik bagi para pebisnis di Hong Kong adalah kondisi undang-undang perlindungan terhadap pengusaha dan soal kemudahan, pemerintah setempat memberikan kebijakan bebas pajak untuk ekspor dan impor barang dari dan keluar Hong Kong.

Kebijakan itu, kata dia, yang membuat banyak orang membuat perusahaan di Hongkong untuk mengimpor barang dan kemudian mengekspornya ke negara lain,

“Salah satu bisnis yang kami lakukan adalah mengajak perusahaan-perusahaan besar, terutama asal Indonesia, untuk kemudian membuka usaha di Hong Kong, dan kemudian kami biayai ekspor impornya, dimana induk perusahaannya dibiayai BNI di Indonesia,” katanya.

Baca juga: BNI dukung KKP sinergikan nelayan dan UMKM dengan platform digital

Selain itu, BNI Hong Kong juga diperlukan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang saat ini terdapat sekitar 150 ribu PMI di Hong Kong.

Dari jumlah itu, menurut Wan Andi, 50 ribu di antaranya membuka rekening di bank BUMN cabang Hong Kong yang tidak hanya melalui kantor cabang tetapi juga membuka rekening lewat bantuan agen digital BNI Hong Kong.

“Dari 1.300 rekening bulan lalu, 650 adalah dari mereka, (PMI) sudah berkontribusi hampir separuh dari pembukaan rekening kita ini,” ujarnya.

Dia menjelaskan agen digital ini beranggotakan komunitas PMI dan diberikan pengetahuan bagaimana cara membuka rekening melalui formulir elektronik, kemudian mereka mengajarkan lagi ke para pekerja migran lain untuk bisa memiliki rekening BNI.

Sampai Juni 2020, terdapat 67.000 rekening di BNI Cabang Hong Kong atau dalam sebulan, pembukaan rekening baru mencapai lebih dari 1.000 rekaning, dan per tahun bisa mencapai 15 ribu rekening baru.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020