Dalam kerja sama ini SIG menyediakan teknologi konstruksi One-Day-One-Home (Dynahome) sebagai solusi pembangunan rumah dengan metode cetak di tempat
Jakarta (ANTARA) - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) sepakat bersinergi dengan Bank Tabungan Negara (BTN) untuk mempercepat pemulihan di sektor perumahan.

Kerja sama ini untuk mendukung pemerintah dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang menjadi rangkaian kegiatan mengurangi dampak COVID-19 terhadap perekonomian nasional.

Penandatanganan kerja sama dilakukan antara Direktur Utama SIG Hendi Prio Santoso dan Direktur Utama BTN Pahala N Mansury pada acara “Webinar Sinergi Untuk Percepatan Pemulihan Sektor Perumahan” secara virtual yang diselenggarakan oleh BTN dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) di Jakarta, Rabu.

"Dalam kerja sama ini SIG menyediakan teknologi konstruksi One-Day-One-Home (Dynahome) sebagai solusi pembangunan rumah dengan metode cetak di tempat. Teknologi ini bisa mempercepat proses pekerjaan dinding rumah dengan kualitas tinggi dalam satu hari secara massal dengan biaya yang efisien," ujar Direktur Utama SIG, Hendi Prio Santoso.

Baca juga: Kementerian PUPR dukung inovasi anak bangsa dalam pembangunan rumah

Waktu pengerjaan konstruksi dinding, kolom, dan atap, dilakukan dalam satu hari sehingga dapat memangkas proses keseluruhan pembangunan dan memungkinkan pelaksanaan serah terima rumah hanya dalam tujuh hari.

Teknologi Dynahome dapat menyelesaikan pekerjaan pembangunan rumah tiga kali lebih banyak (336 rumah dalam 90 hari) dibanding metode konvensional.

“Teknologi konstruksi Dynahome menjadi solusi dalam pemenuhan kebutuhan perumahan di Indonesia," ujar Hendi.

Baca juga: PUPR alokasikan anggaran pembangunan perumahan Rp8,48 triliun

Tantangan bagi pengembang yaitu lamanya proses konstruksi rumah yang menghambat waktu akuisisi pelanggan. Bagi kontraktor periode konstruksi lama yang mempengaruhi pemanfaatan kredit modal kerja, akurasi perencanaan, dan realisasi terhadap proses konstruksi.

"Sedangkan bagi pemilik rumah adalah kualitas rumah layak huni serta lamanya waktu menunggu rumah terbangun," jelasnya.

Sementara itu Direktur Utama BTN Pahala N. Mansury mengatakan sebagai salah satu entitas perbankan dalam ekosistem perumahan ini, adanya keberpihakan pemerintah mulai dari aturan hingga penempatan dana negara menjadi angin yang segar.

Baca juga: PUPR identifikasi lahan pemerintah untuk bangun perumahan MBR-ASN

“Kredit yang dialirkan Bank BTN juga memiliki dampak ekonomi jangka panjang. Kredit ke sektor perumahan pun akan memberikan multiplier effect terhadap industri lainnya," ujar Pahala.

Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara menjelaskan Program PEN merupakan bagian dari kebijakan yang ditempuh pemerintah untuk memitigasi dampak pandemi COVID-19, terutama terhadap ekonomi.

Program PEN juga digelontorkan untuk industri perumahan mengingat dampak lanjutan yang besar dari akselerasi di sektor tersebut.

“Program PEN dirancang untuk mengakselerasi permintaan dan penawaran, termasuk di sektor perumahan yang berdampak ganda bagi industri lainnya,” kata Suahasil.

Baca juga: Program Pemulihan Ekonomi Nasional cegah skenario terberat COVID

Baca juga: Presiden Jokowi: Ekonomi RI diproyeksi pulih tercepat setelah China


Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020