Indeks Dow Jones Industrial Average turun 503 poin
New York (ANTARA) - Saham-saham di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat (AS) dibuka turun tajam pada perdagangan hari Kamis pagi waktu setempat, dengan Indeks Dow Jones turun lebih dari 500 poin, setelah data menunjukkan ekonomi AS terkontraksi 32,9 persen pada kuartal II secara tahunan di tengah meningkatnya COVID-19.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 503 poin atau 1,9 persen menjadi 26.036 poin pada pukul 10 pagi waktu bagian timur (14.00GMT) dan Indeks Komposit Nasdaq turun 1 persen.

Semua dari 11 sektor utama pada Indeks S&P 500 turun, dengan sektor energi dan keuangan keduanya turun lebih dari dua persen pada perdagangan pagi, memimpin penurunan.

Produk Domestik Bruto (PDB) riil AS jatuh 32,9 persen pada kuartal kedua secara tahunan di tengah meningkatnya COVID-19, Departemen Perdagangan AS melaporkan Kamis pagi.
Baca juga: Wall Street dibuka naik tipis jelang pengumuman bank sentral AS


Hal itu menjadi penurunan tahunan paling tajam dalam catatan triwulanan sejak tahun 1947. Sementara Blomberg melaporkan para analis memperkirakan kontraksi 34,5 persen.

"Seperti yang diperkirakan, itu menjadi yang terbaik yang dapat dikatakan tentang PDB kuartal kedua. Itu sangat buruk, tapi setidaknya itu tidak mengejutkan," kata Kepala Ekonom FHN Financial, Chris Low, dalam sebuah catatan.

Ke depan, Low mengatakan "Pelemahan cenderung bertahan dalam investasi bisnis dan pengeluaran pemerintah negara bagian dan lokal, di mana pemotongan sudah berjalan."

Selain itu, klaim pengangguran awal AS yang mengukur PHK mencapai 1,434 juta, meningkat 12.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada hari Kamis. Level minggu sebelumnya klaim pengangguran direvisi hingga 1,422 juta.

Investor juga menunggu hasil kuartalan dari nama-nama teknologi besar, seperti Apple, Amazon, dan Alphabet yang melaporkan pada Kamis waktu setempat.
Baca juga: Wall Street dibuka merosot, investor cerna laporan laba mengecewakan
 

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020