Tidak boleh (ada warga yang menonton). Ini kita terbatas sekali karena sesuai dengan aturan protokol kesehatan yang sangat ketat
Jakarta (ANTARA) - Ketua Panitia Pelaksana Kurban di Masjid Agung Istiqlal, Abu Hirairah mengatakan sampai dengan Jumat (31/7) siang sudah ada  36 ekor hewan kurban yang dijadwalkan dipotong  pada Sabtu (1/8).

"Jumlah hewan kurban sampai saat ini itu terdiri dari sapi 21 ekor, kambing 15 ekor. Itu sudah termasuk yang punya Pak Presiden dan Wapres," kata Abu saat dihubungi, Jumat.

Baca juga: Ma'ruf Amin berkurban sapi di Istiqlal dan Serang

Lebih lanjut Abu mengatakan Presiden Joko Widodo menyerahkan kurban berupa sapi jenis PO atau Peranakan Ongole yang memiliki berat sebesar 1,093 ton.

Selama proses pemotongan hewan kurban, hanya panitia yang diperbolehkan berada di kawasan Masjid terbesar di Asia Tenggara itu.

Baca juga: Istiqlal distribusikan daging kurban ke rumah warga cegah COVID-19

"Tidak boleh (ada warga yang menonton). Ini kita terbatas sekali karena sesuai dengan aturan protokol kesehatan yang sangat ketat," kata Abu.

Lebih lanjut Abu mengatakan untuk hewan-hewan kurban yang sudah dipotong akan didistribusikan dengan sistem pengantaran langsung ke rumah-rumah warga seperti tahun 2019 lalu.

"Persis sama dengan tahun kemarin kami yang mengantarkan ke mustahiknya," ujar Abu.

Namun sedikit berbeda, ada pendistribusian kurban dari Masjid Istiqlal di Idul Adha 2020 yang dilakukan dengan memberikan kurban secara hidup ke tiga lokasi di luar DKI Jakarta.

Baca juga: Presiden Jokowi serahkan sapi kurban seberat 1 Ton ke Masjid Istiqlal

"Tahun ini kami ada distribusikan (kurban) dalam keadaan hidup. Sekitar 3 ekor itu sapi. Itu ke Pusat Studi Alquran, sama Perguruan Tinggi Alquran dan Yayasan Al Idrisiah," kata Abu.

Sebelumnya diberitakan, Masjid Istiqlal pada tahun 2020 ini akan menggunakan kantong plastik sebagai tempat daging hewan kurban.Namun, plastik tersebut ramah lingkungan karena bahan bakunya dari bambu.

"Kami sudah buktikan plastik ini mudah larut dan langsung terurai, jadi kalah besek," kata Abu Hurairah saat dihubungi, Kamis (30/7).

Menurutnya, hal itu dilakukan karena saat ini untuk mendapatkan besek cukup susah karena harus memesan ke Tasikmalaya dan memakan waktu yang cukup lama.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020