Mumbai (ANTARA) - Angin kencang merobohkan tiga "crane"  di pelabuhan kontainer terbesar India dekat Mumbai, menurut polisi dan pihak pelabuhan pada Rabu.

Hujan lebat melanda pantai barat India sejak Senin malam sehingga merendam sejumlah wilayah di ibu kota. Kecepatan angin meningkat pada Rabu sore, kata pejabat.

Tak ada korban luka dalam insiden robohnya "crane" di Jawaharlal Nehru Port Trust (JNPT), menurut informasi Komisaris Polisi Mumbai, Sanjay Kumar, di akun Twitter.

Pihak pelabuhan masih mengevaluasi dampak dari insiden tersebut, kata pimpinan Sanjay Sethi kepada Reuters.

Musibah "crane" roboh juga pernah terjadi di  Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada 14 Juli 2019. Musibah yang terjadi saat itu diakibatkan oleh kapal yang biasa mengangkut peti kemas menyenggol "crane" yang berfungsi untuk melakukan bongkar muat peti kemas.

Sementara itu musibah robohnya  "crane", yang digunakan untuk proyek pembangunan gedung bertingkat,  juga pernah terjadi di Mekkah pada 11 September 2015.

"Crane" yang roboh itu  menimpa sebagian jamaah haji, termasuk jamaah dari Indonesia.

Sebelum alat berat yang digunakan untuk proyek perluasan Masjidil Haram itu roboh, menurut saksi mata, ada angin kencang disertai hujan deras di lokasi sehingga berdampak buruk pada crane tersebut.

Sumber: Reuters

Baca juga: Arab Saudi bekukan sementara kontraktor setelah insiden crane
Baca juga: "Crane" roboh di Masjidil Haram mulai dibongkar

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020