Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR,  Jazilul Fawaid, mengapresiasi upaya Gerakan Bangkit Belajar (GBB) yang telah membantu pelaksanaan proses pembelajaran jarak jauh dengan membangun jaringan WiFi di ribuan titik.

"Apa yang dilakukan (GBB) itu merupakan langkah konkret," ujar sosok yang akrab dipanggil Gus Jazil itu, dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Kamis.

Hal itu disampaikannya di sela acara peluncuran GBB di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu, 12 Agustus 2020.

Menurut dia, pandemi Covid-19 yang melanda dunia tidak hanya berdampak pada lumpuhnya sektor perekonomian dan ancaman pada kesehatan manusia, namun pandemi yang melanda sejak awal 2020 itu juga menghentikan aktivitas belajar mengajar di berbagai tempat.

Baca juga: Cak Imin ajak warga mampu Jakarta bantu atasi problem wifi tak merata

"Hampir satu semester tidak terjadi proses pendidikan," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Berhentinya pendidikan bisa menghilangkan kecerdasan masyarakat satu generasi sehingga dirinya prihatin ketika anak-anak hanya rumah dan tidak melakukan aktivitas yang berarti, apalagi hanya bermain game online.

"Kecerdasan yang sudah terbangun bisa hilang bila tidak diisi dengan kegiatan yang sifatnya menambah ilmu," katanya.

Untuk itulah, Gus Jazil sangat mendukung GBB yang sudah menjalankan programnya selama satu setengah bulan ini.membantu siswa, guru, dan wali murid dalam proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Ketua MPR: Kemendikbud pastikan SKB 4 menteri terlaksana sesuai aturan

Dalam menjalankan programnya, GBB mendirikan posko belajar di 2.156 titik yang tersebar di seluruh Indonesia yang akan dilengkapi WiFi, smartphone, dan relawan pendamping.

"Lihat fasilitas yang ada di posko, menjawab masalah PJJ yang selama ini dialami siswa, guru, dan wali murid," kata dia. 

Perekonomian yang mandeg, tidak adanya pekerjaan, menurunnya pendapatan orangtua, serta kendala pada masalah alat teknologi informasi beserta quotanya, diakui Jazilul Fawaid sebagai problem PJJ.

Baca juga: Satgas COVID-19 pahami banyak sekolah di pedalaman sulit akses digital

Berdasarkan data, dari 86 juta peserta didik, kata Gus Jazil, yang bisa menyelenggarakan PJJ hanya 30 persen dari jumlah itu karena banyak siswa yang tidak memiliki handphone dan minimnya akses internet.

Agar PJJ lebih maksimal dan tidak membebani siswa, orangtua atau wali murid, serta guru, ia mendesak kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, untuk menyusun peta kebutuhan PJJ.

"Dari berapa jumlah handphone yang dibutuhkan, berapa quota, jaringan internet, dan kurikulum yang mendukung, harus segera bisa dipetakan," kata Koordinator Nusantara Mengaji itu.

Gus Jazil juga mengapresiasi Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar sebagai inisiator lahir dan bergeraknya GBB yang hadir pada kesempatan itu.

Selain Gus AMI, sapaan akrab Muhaimin, pada kesempatan itu hadir pula Syaiful Huda Koordinator Nasional GBB, sekaligus Ketua Komisi X DPR ini. 

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020