Yayasan ini adalah bentuk kemitraan atau partnership antara BNPT dengan masyarakat di Tentena
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar meresmikan Yayasan Jalin Kasih Diaconia yang digagas para mantan narapidana kasus terorisme yang beragama Nasrani sebagai mitra deradikalisasi BNPT yang berdomisli di Tentena, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis.

"Yayasan ini adalah bentuk kemitraan atau partnership antara BNPT dengan masyarakat di Tentena yang merupakan bagian dari program deradikalisasi, khususnya lagi berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat. Jadi Yayasan Jalin Kasih Diaconia ini sudah menjadi Mitra BNPT dimana dalam program-program yang dilaksanakan berkaitan dengan pencegahan terorisme," kata Komjen Pol Boy Rafli Amar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

Yayasan Jalin Kasih Diaconia ini diinisiasi oleh para mantan napi terorisme yang beragama Nasrani tersebut, sekaligus untuk menghapus stigma yang selama ini muncul bahwa terorisme itu selama ini seolah-olah mendiskreditkan satu agama tertentu saja, padahal hal itu bisa terjadi di semua agama.

Kepala BNPT mengatakan bahwa dengan adanya yayasan ini diharapkan dapat menjadi program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendukung program-program pembangunan yang sifatnya berkaitan bentuk fisiknya dan nonfisik.

"Yayasan ini bersifat nirlaba bisa bergerak di bidang sosial, pendidikan, dan sebagainya. Diharapkan kelak bisa juga memiliki unit usaha, seperti jenis usaha koperasi kecil dan menengah yang nanti bisa mendapat bimbingan, baik itu dari kementerian dan lembaga di tingkat pusat ataupun di tingkat pemerintahan daerah,” kata mantan Waka Lemdiklat Polri ini.

Terkait dengan penyiapan tenaga kerja yang memiliki keterampilan, Kepala BNPT berharap Pemerintah Kabupaten Poso nantinya bisa mendorong yayasan tersebut untuk bisa mengajak seluruh masyarakat yang ada di Tentena dan sekitarnya.

"Ini agar mereka nantinya bisa menjadi tenaga kerja terlatih yang memiliki skill. Yang mana nanti tentunya setiap saat bisa digunakan untuk bekerja di berbagai bidang seperti di sektor-sektor perindustrian dan lainnya yang tentu sesuai dengan program yang dilaksanakan,” kata mantan Kapolda Papua ini pula.
Baca juga: Kepala BNPT kunjungi peternak ayam petelur mantan napi teroris di Poso


Ketua Yayasan Jalin Kasih Diaconia Rommianto Parusu mengatakan pihaknya bersama rekan-rekannya bisa memperoleh suatu kesempatan yang indah dalam hidupnya sebagai upaya membangun perdamaian di Indonesia khususnya bagi Kabupaten Poso.

“Kami boleh mengeluarkan segala apa yang kita miliki, sehingga yayasan ini bisa berjalan dengan baik dan dapat membangun bangsa ini, khususnya untuk Kabupaten Poso. Kami selalu bersyukur agar BNPT selalu memberikan kami untuk tetap semangat, agar selalu bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa ini,” ujarnya lagi.

Acara peresmian Yayasan Jalin Kasih Diaconia ini dihadiri para pejabat BNPT lainnya, yakni Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Direktur Deradikalisasi Prof Dr Irfan Idris, Kasubdit Bina Masyarakat Kolonel Sus Solihudin Nasution, Kasi Bina Dalam Masyarakat Letkol Cpl Hendro Wicaksono dan para staf BNPT lainnya, serta Bupati Poso Kolonel Mar (Purn) Darmin Agustinus Sigilipu.
Baca juga: Kapolda Sulteng: Penanganan Poso tak cukup penegakkan hukum

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020