Mamuju (ANTARA) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sulawesi Barat meminta pihak kepolisian agar transparan dalam mengungkap kematian wartawan di Mamuju Tengah.

"Kami mendesak pihak Polres Mamuju Tengah agar segera mengungkap penyebab kematian wartawan yang diduga menjadi korban pembunuhan dan segera menyampaikan secara transparan motif pembunuhan tersebut," kata Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Sulbar Mursalim Majid, di Mamuju, Kamis.

PWI juga lmeminta masyarakat, khususnya wartawan di Sulbar untuk menunggu hasil penyelidikan yang saat ini masih terus dilakukan polisi terkait kematian wartawan tersebut.

"Teman-teman wartawan juga harus mempercayakan sepenuhnya penyelidikan yang tengah dilakukan pihak kepolisian. Namun, tentu kami berharap agar polisi bisa secepatnya mengungkap dan menyampaikan motif pembunuhan tersebut agar tidak menimbulkan spekulasi," ujar Mursalim.

Dari informasi yang dihimpun hingga Kamis sore menyebutkan, wartawan sebuah media "online" atau daring yang berkantor di Sumatera Utara, ditemukan tewas dengan sejumlah luka tikaman di tubuhnya.

Wartawan bernama Demas Laira (28) tersebut ditemukan di pinggir jalan poros wilayah Dusun Salu Bijau, Desa Tasokko, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, pada Kamis dinihari sekitar pukul 02.00 Wita.

Polisi yang datang ke lokasi penemuan jasad wartawan tersebut langsung melakukan olah tempat kejadian perkara untuk menyelidiki penyebab kematian korban.

Di lokasi kejadian tersebut, polisi menemukan sejumlah barang milik korban diantaranya, sepeda motor, dompet dan kartu pers.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Mamuju Tengah Inspektur Polisi Satu Agung Setyo Negoro mengatakan, masih melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat wartawan tersebut.

"Di lokasi penemuan jasad wartawan tersebut, juga ditemukan motor milik korban, kartu identitas serta sepatu sebelah kanan yang belum kami tahu pemiliknya," kata Agung Setyo Negoro.

"Jenazah korban sudah diambil oleh pihak keluarganya. Terkait penyebab kematian, kami masih terus melakukan penyelidikan dan meminta keterangan sejumlah saksi," tambah Kasat Reskrim.


Baca juga: Turki dakwa mantan pejabat Saudi dalam pembunuhan Khashoggi

Baca juga: Forum Pemred: Ancaman pembunuhan wartawan tidak boleh dibiarkan

Baca juga: PWl kecam intimidasI, ancaman pembunuhan terhadap wartawan Detik.com

Baca juga: PWI Kaltara kutuk tindakan pembunuhan editor Metro TV

Pewarta: Amirullah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020