Timika (ANTARA) - Legislator yang merupakan Sekretaris Komisi C DPRD Mimika, Papua, Saleh Alhamid mendukung langkah Kepolisian Daerah Papua mengambil alih penyelidikan dan penyidikan kasus video mesum mantan anggota DPRD Mimika berinisial MM dengan seorang perempuan berinisial AZDB alias I.

Saleh Alhamid di Timika, Sabtu, mengatakan pengambilalihan penyelidikan dan penyidikan kasus itu oleh Polda Papua karena kini menajdi sorotan publik.

"Mungkin karena pertimbangan ada hubungan yang erat di level pemerintahan maka Polda Papua mengambil alih kasus ini. Tentu Polda berhak mengambil alih penanganan kasus-kasus yang sifatnya urgensi dan menjadi sorotan publik," kata Saleh.

Politisi dari Partai Hanura itu menegaskan pengambilalihan penanganan suatu kasus oleh satuan lebih atas merupakan hal yang lumrah dalam proses penegakkan hukum, apalagi jika kasus tersebut menjadi sorotan publik.

Baca juga: Korban video mesum: Harga diri saya hancur
Baca juga: Kapolda Papua ingatkan warga bijaksana gunakan medsos
Baca juga: Polda Papua ambil alih penanganan kasus video mesum mantan DPRD Mimika


Jangankan diambil alih penanganannya oleh Polda Papua, bahkan Mabes Polri juga bisa menarik kasus itu untuk ditangani jika sudah menyangkut masalah stabilitas keamanan atau karena terkait dengan seseorang pejabat.

Saleh mengaku sangat prihatin ketika video mesum MM, mantan anggota DPRD Mimika periode 2004-2009 yang kini merupakan pengurus teras Lembaga Musyawarah Suku Kamoro (Lemasko) diumbar ke khalayak umum melalui sejumlah grup WhatsApp di Timika seperti Grup WhatsApp Panitia Pesparawi, Grup Papeda (Papua Penuh Damai), Grup Pemkab Mimika dan Grup Papua dan Solusi.

Tersebarnya video panas berdurasi 58 detik itu ke media sosial pada Selasa (11/8) malam, kata Saleh, juga akibat kelalaian MM dan AZDB alias I sendiri.

"Video itu menjadi viral karena kelalaian mereka sendiri, jangan mencari pembenaran," katanya.

Sebelumnya Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengingatkan warga di wilayah itu agar bijaksana dan berhati-hati dalam menggunakan dan memanfaatkan media sosial agar tidak terjerat pelanggaran pidana.

"Kepada seluruh masyarakat, kita semua harus hati-hati dalam hal menerima informasi di media sosial, termasuk link-link berita yang dikirim oleh seseorang tanpa identitas yang jelas. Hati-hati untuk membuka itu. Kadang-kadang itu dipakai oleh para pihak untuk menjaring semakin banyak korban. Bila ada hal seperti itu diharapkan tidak meneruskan ke orang lain sebelum ada klarifikasi dari pihak yang bertanggung jawab atau berkompeten," kata Irjen Waterpauw.

Penyebarluasan video mesum MM itu ke media sosial ditengarai melibatkan salah satu pejabat teras di lingkungan Pemkab Mimika.

Menyikapi hal itu, Kapolda Papua langsung memerintahkan jajaran penyidik Satuan Reserse dan Kriminal Polres Mimika agar melimpahkan pengusutan lebih lanjut kasus video mesum MM itu ke penyidik Polda Papua.
 

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020