butuh waktu dua sampai tiga hari untuk membersihkan dan mengangkut material longsor
Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kota Jakarta Selatan mengerahkan pasukan biru dan peralatan berat untuk mengevakuasi material longsor di saluran penghubung Jagakarsa pascalongsor, Rabu.

Pembersihan puing longsor melibatkan pasukan biru dari Sudin SDA Jakarta Selatan dan Kasatpel SDA Jagakarsa, bertujuan untuk menormalkan kembali aliran air di saluran penghubung (Phb) Jagakarsa.

Baca juga: Longsor di Jagakarsa sebabkan lima warung makan alami kerusakan

"Pembersihan puing longsoran sudah kita lakukan sejak malam kejadian, hari ini kembali kita kerahkan petugas untuk membersihkan sisa-sisa puing yang masih belum terangkut supaya tidak menghambat saluran air," kata Kepala Sudin SDA Jakarta Selatan Mustajab.

Menurut Mustajab, butuh waktu dua sampai tiga hari untuk membersihkan dan mengangkut material longsor yang terdiri dari puing-puing turap serta tanah dari aliran Phb Jagakarsa.

Baca juga: Longsor ancam beberapa lapak rumah makan di Jagakarsa

Setelah puing-puing dan material longsor dibersihkan akan dilanjutkan dengan pengerjaan pembangunan turap yang mengalami longsor dengan panjang 18 meter dan tinggi 2,5 meter.

"Nanti di lokasi pekerjaan kita kasih turap dikombinasikan dengan beton," kata Mustajab.

Mustajab memperkirakan pembangunan turap Phb Jagakarsa membutuhkan waktu maksimal tiga pekan. Hal ini untuk mengantisipasi terganggunya aktivitas Masjid Jami Al Wiqoyah.

Baca juga: UPK PBB perketat protokol kesehatan bagi pedagang Setu Babakan

"Karena saluran itu berada dekat Masjid Jami Al Wiqoyah, kita maksimalkan pengerjaan tiga pekan. Karena pasti kita akan 'loading' (memuat) peralatan selama pengerjaan, jadi jangan sampai menggangu aktivitas di masjid," ujarnya.

Peristiwa longsor terjadi Selasa (15/9) menjelang shalat isya sekitar pukul 18.30 WIB, terjadi di Phb Jagakarsa, Jalan Raya Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan. Sedikitnya ada lima kafe atau warung makan dan satu mushola yang rusak tergerus longsor.
 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020