Palu (ANTARA) - Kasus COVID-19 di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) hari ini melesat dengan tambahan 11 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dan menjadi tambahan kasus tertinggi sejak beberapa bulan terakhir.

"Tambahan 11 orang itu berada di sejumlah daerah antara lain empat orang di Kota Palu, dua orang di Kabupaten Donggala, satu orang di Tolitoli, dua orang di Banggai, satu orang di Sigi dan satu orang di Banggai Laut (Balut)," kata Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulteng Moh. Haris Kariming di Palu, Jumat malam.

Empat orang di Palu, lanjutnya saat ini menjalani isolasi masing-masing satu orang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anutapura, dua orang di RSUD Undata dan satu orang di RSUD Madani, dua orang di Donggala menjalani isolasi di RSUD Madani.

Baca juga: Pasien COVID-19 di Sulteng yang sembuh bertambah jadi 232 orang

Selanjutnya, satu orang di Tolitoli diisolasi di RSUD Mokopido, dua orang di Banggai diisolasi di RSUD Luwuk, satu orang di Sigi menjalani isolasi di RSUD Madani dan satu orang di Balut juga diisolasi di RSUD Luwuk.

Selain itu, sambungnya, satu orang asal Provinsi Sulawesi Barat dan dua orang asal Gorontalo diisolasi di RSUD Madani.

Sementara itu ada kabar gembira yaitu satu orang pasien COVID-19 di Donggala dinyatakan sembuh hari ini.

Dengan bertambahnya 11 orang tersebut, Haris menyebut secara kumulatif hingga kini 289 orang telah terinfeksi COVID-19. Dari 289 orang itu, 233 orang dinyatakan telah sembuh, 11 orang meninggal dunia dan 45 orang menjalani isolasi secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat.

"Sementara itu 215 sampel usap saat ini dalam pemeriksaan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng di Palu,"ujarnya

Baca juga: Pemkab Morowali Utara swab gratis 5.000 warganya cegah COVID-19

Haris berharap kasus COVID-19 di Sulteng terus berkurang dan seluruh pasien dapat sembuh seiring dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah di tingkat provinsi hingga kabupaten untuk memutus mata rantai penularan dan penyebaran virus tersebut.

Ia mengimbau masyarakat agar mendukung tim pengawas Dinas Kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.

"Langkah tersebut sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng," katanya.

Baca juga: Dua dosen Universitas Tadulako Palu positif COVID-19
Baca juga: Tata cara berwisata di masa new normal COVID-19 di Sulteng berubah


Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020