Di era yang sangat kompetitif ini, kemampuan hard skill seperti cyber security saja tidak cukup, harus dibarengi dengan kemampuan soft skill yang mumpuni juga
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah siswa SMK di beberapa wilayah di tanah air dibekali pelatihan persiapan kerja melalui program Cyber Security Talent sebagai upaya mengantisipasi meningkatkan jumlah pengangguran lulusan sekolah kejuruan.

Senior Talent Acquisition Consultant Dinar Syarita Bakti di Jakarta, Senin, mengatakan tujuan diadakannya pelatihan ini untuk membekali peserta sebagai calon cyber security talent dalam memasuki dunia kerja.

“Berdasarkan hasil survei need assessment kepada 289 peserta cyber security training, sebanyak 34,78 persen tidak mengetahui cara membuat CV yang baik dan sebanyak 22,84 persen tidak bisa menulis email yang baik,” katanya.

Adapun materi yang diberikan di pelatihan ini meliputi alur pendaftaran dan tahapan seleksi kerja, penulisan CV dan Cover Letter, korespondensi digital, tips untuk wawancara dan FGD/LGD, serta tips dalam negosiasi gaji.

Dinar Syarita Bakti mengatakan sebenarnya di tengah situasi pandemi saat ini, masih banyak peluang yang dimiliki pencari kerja dalam mendapatkan pekerjaan, kuncinya adalah percaya diri akan kompetensi yang dimiliki.

Untuk mendukung hal itu, lembaga non-profit yang fokus pada pengembangan pengelolaan dan penyelengaran pendidikan Infra Digital Foundation mendapatkan dukungan dari PT. Mastercard Indonesia (di bawah program Mastercard Academy 2.0) dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk mengadakan pelatihan intensif Cyber Security Training sejak Maret 2020 sampai 2022 kepada 6000 siswa-siswi SMK dan 158 guru di Jawa Barat.

Pelatihan bertujuan untuk menyiapkan digital talent khususnya bidang Cyber Security di Indonesia.

Program Cyber Security Training diharapkan mampu mempersempit kesenjangan antara kebutuhan kompetensi yang dicari oleh industri dengan lulusan SMK di bidang cyber security.

Indonesia memiliki jumlah siswa IT yang banyak dengan angka 1.134.160 siswa (Dapodik data, 2019); yang juga sebagai jurusan penyumbang lulusan pengangguran SMK terbanyak dengan angka sekitar 228.554 orang (BPS, 2018).

“Di era yang sangat kompetitif ini, kemampuan hard skill seperti cyber security saja tidak cukup, harus dibarengi dengan kemampuan soft skill yang mumpuni juga,” kata Dinar.

Oleh karena itu pada 26-27 September 2020 Infra Digital Foundation kembali mengadakan Pelatihan Persiapan Kerja (Cyber Security Professional Development) kepada 495 peserta Cyber Security Training (daring) sebagai bagian dari rangkaian Cyber Security Training.

Peserta juga diberikan materi tentang cara untuk beradaptasi di dunia kerja meliputi komunikasi yang efektif, kemampuan bekerjasama, dan kemampuan kepemimpinan.

Baca juga: Kemendikbud: 'Passion' pendidikan vokasi akan lahirkan kompetensi
Baca juga: 98 persen SMK terapkan pembelajaran daring selama pandemi

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020