Jambi (ANTARA News) - M Ishak (37), warga Desa Sungai Aur Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, yang mengalami luka-luka akibat diterkam Harimau Sumatera (panthera tigris Sumatrae), pada Kamis (11/3) akan menjalani operasi patah tulang pada bagian kaki kanannya.

Ishak yang kini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi, segera menjalani operasi patah tulang oleh tim media rumah sakit setempat, kata istri korban, Maryamah, Selasa.

Untuk sementara korban masih dirawat di ruang bedah dan rencananya akan dioperasi, tetapi masih melihat kondisinya terlebih dahulu apakah sudah siap untuk menjalani operasi tersebut.

Ishak masih terbaring di rumah sakit itu dan masih mengalami trauma dengan kejadian yang menimpanya itu.

"Kadang malam hari korban sering bangun dan terkaget, hal ini mungkin masih trauma dengan kejadiannya di hutan itu," kata Maryamah.

Ishak berhasil diselamatkan teman-temannya saat tarik menarik dengan binatang buas tersebut di tengah hutan kawasan Taman Nasional Berbak (TNB) Jambi pada Kamis (11/3) sekitar pukul 01.30 WIB, saat korban dan beberapa temannya sedang bermalam di tengah hutan untuk mencari kayu gaharu.

Saat kejadian itu, korban sedang tidur paling pinggir di pondoknya dan tiba-tiba kakinya ditarik oleh harimau hingga korban terjatuh, akibatnya korban mengalami luka pada bagian kaki kanan, pundak serta tangannya.

Beruntung teman korban cepat memberikan pertolongan dengan menariknya dari terkaman harimau tersebut sehingga jiwa korban bisa diselamatkan.

Keesokan harinya, Jumat (12/3) korban dibawa ke RSUD Raden Mattaher Jambi untuk mendapatkan pertolongan.

Sementara itu pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD) Jambi, sedang mempelajari kasus ini, apakah korban memang sudah memasuki kawasan hutan tempat habitat harimau Sumatera tersebut, atau binatang buas itu yang keluar dari kawasannya.

"Kasus ini sedang diteliti pihak BKSDA Jambi, untuk mengetahui penyebab semua kejadian tersebut," kata Sekretaris BKSDA, Agung.

(T.N009/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010