Sidoarjo (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jatim melakukan pengembangan wisata religi di makam Dewi Sekardadu yang saat ini masih belum tergarap secara maksimal, salah satunya dermaga sebagai akses untuk menuju ke lokasi itu.
 
Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono di Sidoarjo Selasa mengatakan Makam Dewi Sekardadu di Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Sidoarjo, menyimpan potensi wisata religi dan wisata air yang bisa mendatangkan banyak orang, namun belum tergarap dengan baik.
 
"Misalnya saja belum dibangun dermaga yang layak untuk para wisatawan yang datang berkunjung ke makam Dewi Sekardadu. Setiap hari libur, terutama hari Minggu makam ini ramai dikunjungi para peziarah," ujarnya.

Baca juga: Makam raja-raja Melayu berpotensi jadi destinasi wisata religi dunia
 
Ia mengemukakan, di makam ibu dari Sunan Giri ini, setiap tahun menjadi juga jujugan nelayan Kupang Desa Balongdowo, Sidoarjo, saat melakukan ritual Nyadran. Selain itu, ratusan bahkan ribuan peziarah datang pada waktu masuk bulan maulud nabi Muhammad SAW atau 1 Muharram.
 
"Potensi daya tarik wisatawan untuk datang ke makam Dewi Sekardadu ini cukup tinggi, perlu adanya sentuhan dan konsep pengembangan wisata religi, termasuk wisata air," ujarnya.
 
Ia mengatakan, jika banyak pengunjung yang datang ke sini otomatis potensi usaha makanan atau kuliner juga jalan.

Baca juga: Pengunjung Al Quran Al Akbar Palembang meningkat
 
"Dermaga juga harus dibangun karena saya melihat tadi waktu perahu sandar penumpang kesulitan untuk turun," ujarnya.
 
Ia mengatakan, mushala yang ada di komplek makam Dewi Sekardadu jika musim hujan datang selalu banjir dan diusulkan untuk direnovasi dan ditinggikan, supaya aman dari banjir.
 
"Untuk renovasi peninggian mushola akan kami kerjakan tahun ini, tadi saya sudah mendapat laporan dari warga kalau musim hujan mushola yang terletak di makam Dewi Sekardadu selalu banjir sampai masuk ke dalam. Kami akan tinggikan sekitar satu meter lagi," katanya.

Baca juga: Khofifah: Peninggalan Rasulullah jadi wisata religi Kota Probolinggo
Baca juga: Wisata religi Al Quran Raksasa di Palembang kembali dibuka
Baca juga: Wisata jejak "Hoftbestoor" PBNU di Ampel-Surabaya

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020