Jakarta (ANTARA) - Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat merupakan tantangan bagii Humas Polri. Beragamnya saluran dan media komunikasi yang tersedia saat ini menuntut insan Humas Polri untuk terus berinovasi dalam menyampaikan informasi yang sesuai fakta kepada masyarakat.

Pada hari jadi Humas Polri yang ke-69, Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengemukakan salah satu tantangan yang dihadapinya yaitu mendidik jajarannya agar mampu mengikuti perkembangan zaman.

"Kami ada pelatihan-pelatihan. Yang kami latih tidak hanya di lingkungan Mabes Polri, dari Polda-polda jajaran juga ada, karena di wilayah pun juga harus bisa mengikuti perkembangan zaman," kata Irjen Argo di Jakarta.

Untuk meningkatkan kualitas personel dan konten yang disampaikan oleh Humas Polri, pihaknya telah mempersiapkan sarana dan anggaran untuk meningkatkan kualitas SDM Humas Polri.

Argo bersyukur bahwa Kapolri Jenderal Pol Idham Azis memberikan perhatian yang besar terhadap kemajuan Humas Polri.

"Perhatian Bapak Kapolri sekarang ini luar biasa, jadi untuk segi karir anak buah dan juga untuk sarana prasarana beliau oke saja, yang penting untuk kemajuan Humas," tuturnya.

Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah persetujuan Kapolri untuk menyediakan anggaran pengadaan perangkat kamera foto dan video demi mendukung pendokumentasian kegiatan Polri di seluruh wilayah Indonesia.

"Kapolri sudah setuju. Seluruh Polres sudah disetujui untuk pengadaan kamera dan video," katanya.

Sejarah Humas Polri
Humas Polri didirikan pada 30 Oktober 1951 sesuai dengan surat keputusan mendiang Kapolri Jenderal (Purn) Said Soekanto ketika itu. Pada saat itu Humas Polri masih bernama Dinas Penerangan Polri (Dispenpol).

Argo turut merasa bangga dengan prestasi yang telah dicapai oleh Humas Polri selama 69 tahun ini.

Ia menekankan pentingnya peran Humas Polri sebagai pihak yang menyampaikan semua informasi dari Polri kepada masyarakat. Menurut dia, sangat penting bagi jajaran Humas Polri untuk menyampaikan data secara cepat dan akurat kepada masyarakat.

"Tantangan berat sekali karena kami pun harus bisa mendapatkan data yang cepat dan akurat dari fungsi lain," katanya.

Ia menceritakan di masa lalu, Fungsi Humas pernah diremehkan bahkan oleh anggota Polri sendiri. "Kadang-kadang masih orang berpikiran bahwa kalau bisa jangan masuk humas-lah," katanya.

Namun ia menambahkan kini semakin banyak anggota Polri yang berminat untuk bergabung ke dalam Humas Polri.

Humas Polri pun menerapkan seleksi ketat terhadap anggota yang akan bergabung ke dalam jajarannya. Untuk masuk Humas Polri, akan diuji dan diseleksi terlebih dulu. "Karena menjadi Kabid Humas tidak mudah. Kalau sekadar untuk batu loncatan, kami tidak mau, harus berkarya," pesannya.

Kini dengan bekerja sebagai personel Humas Polri yang berprestasi berpotensi mendapatkan kesempatan bersekolah atau promosi jabatan.

Tantangan yang Dihadapi
Permintaan informasi yang semakin banyak dari masyarakat dan media membuat Humas Polri tidak pernah berhenti dalam menjalankan tugasnya. "24 jam kami siap melayani semua," katanya.

Demi memenuhi permintaan tersebut, ia terus memperkuat koordinasi dengan para Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) di lingkungan Polri agar informasi yang dibutuhkan cepat untuk didapatkan.

Dengan beban kerja yang demikian berat, pihaknya mengakui bahwa personel Humas Polri saat ini masih belum mampu memenuhi berbagai permintaan masyarakat.

"Saat ini memang sudah saya bagi-bagi dengan biro yang lain tapi tetap kewalahan juga," katanya.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono. (ANTARA/ HO-Polri)
​​​​​​
Menjadi bagian dari Humas Polri bukanlah hal yang mudah karena pihaknya dituntut untuk memahami segala pekerjaan yang dilakukan oleh seluruh fungsi Polri.

"Kalau kami ditanya tentang laka lantas, saya harus tahu lalu lintas, saya tidak pernah di reserse, ada kejadian, saya harus tahu mengenai reserse," kata mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini.

Manajemen Media
Selain membangun sistem di internal, Humas Polri juga menjalin kemitraan terhadap media itu sendiri. Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam memelihara dan menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Pada prinsipnya, semua kementerian dan lembaga termasuk Polri membutuhkan dukungan dari masyarakat. Dalam hal ini, media merupakan representasi dan suara dari masyarakat.

Namun, di era digitalisasi ini kerap menimbulkan ekses negatif sehingga marak terjadi berita palsu yang mengakibatkan bias informasi di tengah masyarakat yang menjadi salah satu faktor penyebab gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Dengan melakukan manajemen media, Polri bisa menjadi pemain dalam menentukan isu dan mengelolanya.

Sebagai bentuk perhatian Polri kepada awak media, salah satunya dengan menyediakan rompi khusus bagi awak media yang meliput kegiatan yang berpotensi mengarah ke aksi anarkis.

Penyediaan rompi pers penting untuk mencegah kesalahpahaman yang berakibat tindak kekerasan yang dilakukan aparat keamanan terhadap wartawan peliput dalam peristiwa-peristiwa tertentu seperti unjuk rasa.

Argo juga mengungkapkan ide-idenya untuk melayani kebutuhan peliputan wartawan, salah satunya adalah memiliki sarana perahu karet sendiri untuk membantu wartawan dalam meliput bencana banjir.

"Kalau bisa Humas Polri punya perahu karet sendiri yang bisa untuk naik wartawan nanti di sana (lokasi banjir)," kata mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur ini.

Dalam rangka menyambut Pilkada Serentak, Humas Polri juga telah membuat sebuah buku panduan tentang manajemen Pilkada agar Polda-polda memahami prosedur yang harus dilakukan jika menghadapi berbagai kondisi tertentu.

Perkembangan zaman juga membuat jajarannya harus selalu berpikir kreatif dalam menyampaikan berbagai pesan dari Polri termasuk di berbagai media sosial yang dikelola oleh Divhumas Polri.

Argo Yuwono berharap pada ulang tahun Humas Polri ke-69 ini, kinerja Humas Polri semakin baik dan masyarakat menjadi semakin mudah dalam mendapatkan informasi yang benar.

Humas selalu menjadi bagian penting dalam sebuah organisasi sebagai pihak yang menyampaikan informasi dari internal organisasi kepada masyarakat ataupun sebaliknya. Dengan semakin banyaknya informasi yang beredar di masyarakat, kini masyarakat menjadi semakin kritis ketika menerima informasi. Oleh karena itu, Divhumas Polri dituntut untuk dapat menyampaikan informasi yang benar, cepat dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Selamat hari ulang tahun Humas Polri ke-69, semoga bisa mewujudkan cita-cita Kapolri Jenderal Idham Azis yaitu mampu menjadi sumber informasi yang cepat, mudah diakses, objektif tepercaya serta selalu berpartisipatif dalam setiap momentum guna mendukung kamtibmas yang aman dan kondusif.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020