Ternate, Maluku Utara (ANTARA) - Tim EcoNusa sudah menyelesaikan perjalanan dalam rute pertama Ekspedisi Maluku yang mencakup kunjungan ke desa-desa terpencil di Maluku Utara.

Mereka mengakhiri perjalanan rute pertama Ekspedisi Maluku di Kota Ternate pada Senin.

"Kami cukup prihatin karena beberapa desa yang kami kunjungi ternyata perputaran ekonominya tidak berjalan seperti biasanya karena pandemi," kata Pemimpin Tim Ekspedisi Maluku rute pertama F.X. Adi Saputra di Kedaton Kesultanan Ternate mengenai kondisi desa-desa terpencil yang sudah disambangi tim.

EcoNusa memulai Ekspedisi Maluku di Desa Deer, Distrik Kofiau, Kabupaten Raja Ampat,  Papua Barat, pada 23 Oktober 2020 untuk melakukan penyuluhan mengenai pencegahan COVID-19, memberikan pelayanan kesehatan, serta menyampaikan bantuan alat kesehatan dan pertanian kepada masyarakat.

Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Maluku Utara, menyambangi Desa Gane Dalam dan tujuh desa lain di Kabupaten Halmahera Selatan, yakni Sali Kecil, Samo, Posi-Posi, Gumira, Pasir Putih di Kayoa, Suma di Pulau Makian, serta Kalao di di Tidore.

Perjalanan dalam rute pertama Ekspedisi Maluku di Maluku Utara dimulai dari 25 Oktober 2020 di Gane Dalam dan berakhir pada 2 November 2020 di Ternate.

Rute kedua Ekspedisi Maluku rencananya dimulai 9 November 2020 dan mencakup daerah-daerah di Provinsi Maluku.

CEO Yayasan EcoNusa Bustar Maitar mengatakan bahwa yayasan ingin mendorong perkembangan masyarakat di Papua dan Maluku, termasuk mendorong ketahanan pangan mereka dan memperkuat penerapan kearifan lokal mereka dalam menjaga alam.

"Kita ingin bisa bersama memberikan inspirasi kepada warga di mana saja di Kepulauan Maluku dan Papua. Teman-Teman di Maluku dan Papua bersama-sama membangun," kata Bustar.

EcoNusa berencana menggelar School of Eco Involvement pada November 2020 di Provinsi Maluku Utara, Maluku, Papua, dan Papua Barat guna meningkatkan kapasitas masyarakat desa.

Baca juga:
Siasat desa pesisir terpencil Halmahera Selatan hadapi COVID-19
Sali Kecil dan praktik baik jaga alam di tengah keterbatasan

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020