UI berkomitmen mendukung penuh pemerintah, lembaga, industri melalui skema kolaborasi triple helix dengan memanfaatkan kajian, telaah, riset, dan inovasi yang dimiliki universitas.
Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) menerima penghargaan sebagai perguruan tinggi aktif dalam pengembangan usaha hilir minyak dan gas bumi dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

Rektor UI Prof. Ari Kuncoro dalam keterangannya, Kamis mengatakan UI berkomitmen mendukung penuh pemerintah, lembaga, industri melalui skema kolaborasi triple helix dengan memanfaatkan kajian, telaah, riset, dan inovasi yang dimiliki universitas.

"Kami berharap, kolaborasi UI - BPH Migas dapat mendukung terlaksananya tugas mulia BPH Migas untuk mewujudkan energi berkeadilan di Indonesia," katanya.

Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi BPH Migas kepada badan usaha, lembaga, perguruan tinggi yang telah terlibat aktif dalam berbagai program di sektor migas.
Baca juga: Guru Besar UI: Bukan cadangan migas yang habis melainkan ide
Baca juga: Mahasiswa UI juara lomba perangkat lunak migas


Sementara itu Wakil Rektor UI bidang SDM dan Aset Prof. Dedi Priadi mengatakan apresiasi ini menjadi penyemangat kami di perguruan tinggi untuk senantiasa mendukung BPH Migas berkenaan riset sektor Migas sehingga terwujud efisiensi energi bagi rakyat.

"UI dan BPH Migas juga telah menjalin kerja sama tentang pengkajian, sosialisasi, pengabdian kepada masyarakat di sektor hilir minyak dan gas bumi," katanya.

Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa mengatakan pihaknya memiliki tugas utama yaitu untuk mengawal energi berkeadilan. Tugas pertama adalah mewujudkan BBM satu harga. Saat ini, BBM satu harga sudah terbangun di 253 lokasi di Indonesia.

Kami menargetkan, pada tahun 2024 akan tercapai BBM satu harga di 500 lokasi di Indonesia. Tugas kedua adalah menetapkan harga gas terjangkau untuk konsumen rumah tangga dan pelanggan kecil di berbagai ibukota di Indonesia.

Saat ini sudah terbangun 537.000 sambungan rumah atau lebih kurang 2 juta masyarakat yang ada di 57 kabupaten kota di Indonesia yang telah menikmati Jargas, dengan harga yang jauh lebih murah dari elpiji 3 Kg.
Baca juga: Guru Besar UI sebut inovasi jadi tantangan produksi migas nasional
 

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020