sudah kami laporkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi untuk ditindaklanjuti
Palembang (ANTARA) - Temuan arca manusia dalam kondisi utuh di bekas kebun kopi di Desa Rindu Hati Kecamatan Gumay Ulu Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, menghebohkan warga daerah itu dan sekitarnya.

"Arca manusia itu kami tinjau pekan lalu bersama Disdikbud Lahat, kondisinya utuh dari kepala hingga pinggang," kata Ketua Komunitas Pemerhati Wisata Paranomic of Lahat Mario dihubungi dari Palembang, Minggu.

Kini lokasi itu telah didata menjadi situs megalit ke-53 di wilayah tersebut.

Baca juga: Batu mirip arca ditemukan di Blitar

Arca memiliki tinggi 70 centimeter dengan bagian kepala seperti memakai topi dan bagian lengan terlihat garis baju lengan pendek, posisi badan arca sendiri menghadap ke barat dengan kepala menoleh ke kiri.

Ia menduga arca tersebut termasuk ras negroit yang secara umum bentuknya sama seperti arca-arca yang lebih dulu ditemukan di Lahat dan Pagaralam.

Baca juga: BPCB kaji keaslian situs arca temuan petani Tulungagung

Lokasi penemuan arca berada di semak belukar bekas kebun kopi sekitar 100 meter dari Sungai Selangis. Warga setempat menyebut lokasi itu merupakan kampung yang sudah ditinggal para penduduknya sejak puluhan tahun lalu.

Ia menerima informasi adanya arca itu dari warga bernama Suharsono, berdasarkan penelusurannya lokasi arca manusia tersebut masih berdekatan dengan situs megalit lain di Desa Sumber Karya berupa dua arca manusia, dua batu datar dan dua tetralit.

Baca juga: Petani di Tulungagung tak sengaja temukan arca dewa

"Arca manusia ini temuan pertama selama 2020, sudah kami laporkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi untuk ditindaklanjuti terkait pembebasan lahan dan penunjukan juru pelihara situs," ujarnya.

Mario menyebut temuan arca manusia itu semakin memperkaya koleksi situs kebudayaan megalitikum di Kabupaten Lahat yang jumlahnya sudah mencapai 1.000 lebih, yakni terdiri dari arca, lumpang batu, lesung batu, kuburan batu, hingga bilik batu.

Baca juga: Situs Mataram kuno ditemukan di Semarang

 

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020