Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman. Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Purnomo mengaku tidak merasakan efek samping setelah disuntik vaksin COVID-19 pada hari pertama peluncuran program vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Ngemplak II, Kamis.

"Saya tadi selesai divaksin dan menunggu sampai 30 menit setelah disuntik. Setelah disuntik saya tidak merasakan apa-apa, mudah mudahan nanti tidak ada efek seperti gatal, pusing dan lainnya," kata Sri Purnomo seusai menjalani vaksinasi.

Bupati Sleman Sri Purnomo menjadi orang pertama yang menerima suntikan dosis vaksin COVID-19 yang dilakukan di Puskesmas Ngemplak II dan menjadi orang pertama yang menerima vaksin di Kabupaten Sleman.

Baca juga: Sleman akan beri sanksi bagi yang menolak vaksin COVID-19

Dalam pelaksanaannya, vaksin pionir di Kabupaten Sleman menyasar kepada 10 orang yang merupakan perwakilan dari berbagai unsur yaitu Bupati Sleman Sri Purnomo, Dandim 0732/Sleman Letkol Inf Arief Wicaksana, Kapolres Sleman AKBP Anton Firmanto, Kepala Kejari Sleman Bambang Marsana, Ketua DPRD Sleman Haris Sugiharta, Kepala Kantor Kemenag Sleman Sa’ban Nuroni, anggota DPRD Sleman Ani Martanti dan Dokter sekaligus pegiat media sosial dr Tirta Mandira Hudhi.

Sri Purnomo menuturkan bahwa dirinya juga tidak merasakan rasa sakit saat disuntik vaksin COVID-19.

Sri Purnomo juga menyampaikan bahwa sebelum menerima suntikan vaksin, dirinya melakukan prosedur pemeriksaan terlebih dahulu yaitu tekanan darah dan juga melakukan swab antigen di hari sebelumnya.

Baca juga: Sleman akan kedepankan pendekatan persuasif selama PPKM

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman Joko Hastaryo mengatakan bahwa pada tahapan pertama pemberian vaksin COVID-19 akan dimulai dengan menyasar SDM kesehatan di Kabupaten Sleman.

"Semua tenaga kesehatan (nakes dan non-nakes) di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) swasta, pemerintah, praktik mandiri dan tempat karantina, akan menjadi sasaran pertama pemberian vaksin COVID-19," katanya.

Joko mengatakan bahwa SDM di Kabupaten Sleman yang telah diverifikasi dan disetujui oleh Kemenkes RI yaitu sebanyak 12.342 tenaga dengan kesiapan jumlah vaksin COVID-19 sebanyak 12.380 dosis.

"Tahapan selanjutnya, akan menyasar petugas pelayanan publik (TNI/Polri, dan lainnya), masyarakat rentan dan masyarakat umum dan akan dilakukan secara bertahap," katanya.

Baca juga: Pemkab Sleman siap mendukung kebijakan PSBB Jawa-Bali

Ia mengatakan, pelaksanaan pemberian Vaksinasi COVID-19 di Kabupaten tersedia di 52 fasilitas kesehatan meliputi: 25 Puskesmas se Kabupaten Sleman, 24 rumah sakit meliputi: RS Bhayangkara, RSIY PDHI, RSUD Sleman, RS Condongcatur, RS Sakina Idaman, RSU Queen Latifa, RSU Mitra paramedika, RS Atturots, RS Gramedika 10.

Selanjutnya RS Charitas Klepu, RSU Mitra Sehat, RS PKU Gamping, RSKIA Sadewa, RS UGM, RS JIH, RS UAD, RS Hermina, RS Arvita Bunda, RSUP DR Sardjito, RSUD Prambanan, RS Grhasia, RS Panti Nugroho, RS Panti Rini, RS Puri Husada, 3.Klinik yakni klinik KKP, klinik Parama Satwika, Polres Sleman dan Klinik Kartika 0732, Kodim Sleman.

"Alur pemberian vaksin COVID-19 melalui empat meja meliputi, meja 1 pendaftaran dan verifikasi data, meja 2 skrining anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana, edukasi vaksinasi COVID-19, meja 3 pemberian vaksin, meja 4 pencatatan petugas mempersilakan sasaran untuk menunggu 30 menit dan pemberian kartu vaksinasi dan penanda edukasi pencegahan COVID-19," katanya.

Baca juga: Bupati Sleman: Wabah COVID-19 dan ekonomi tantangan bupati terpilih

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021