Rabat (ANTARA) - Kementerian kesehatan Maroko pada Senin (18/1) mengonfirmasi kasus impor pertama varian yang lebih menular virus corona baru yang awalnya ditemukan di Inggris.

Varian itu terdeteksi di pelabuhan utara Tangier dalam diri seorang berkebangsaan Maroko yang kembali dari Irlandia melalui Marseille, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Maroko mengumumkan rencananya meluncurkan kampanye vaksinasi gratis yang menargetkan 25 juta orang, atau 80 persen dari populasinya.

Negara itu memesan 66 juta dosis vaksin dari AstraZeneca Plc dan Sinopharm China. Maroko belum menerima satu pun.

Pada 23 Desember, Maroko memberlakukan jam malam nasional selama empat minggu dari jam 9 malam sampai jam 6 pagi untuk menahan virus.

Pada Senin, negara itu mengatakan mencatat total 460.144 infeksi virus corona termasuk 7.977 kematian dan 16.481 kasus aktif.

Pakar kesehatan prihatin atas mutasi baru yang sangat menular dari virus yang pertama kali dilaporkan di Inggris dan Afrika Selatan dan sekarang muncul di beberapa negara lain. Varian baru ketiga telah dilaporkan di Brazil.


Baca juga: Maroko setujui vaksin COVID AstraZeneca-Oxford

Baca juga: Raja Maroko: Vaksin Covid-19 gratis untuk semua warga negara

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021