Saya akan disuntik vaksin (AstraZeneca) segera
Berlin (ANTARA) - Regulator vaksin Jerman pada Kamis mengatakan bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca "sangat ampuh" dan reaksinya berlangsung singkat, memberikan sebuah pesan yang meyakinkan setelah sejumlah pekerja esensial menolak divaksin.

Otoritas kesehatan di sejumlah negara Eropa - termasuk Jerman - menghadapi penolakan vaksin setelah efek samping yang timbulkan menyebabkan staf rumah sakit dan petugas lini terdepan lainnya izin sakit. Kondisi itu memperburuk layanan kesehatan yang sudah kewalahan.

Melalui pernyataan yang diunggah oleh Menteri Kesehatan Jens Spahn, Paul Ehrlich Institute (PEI) menyebutkan bahwa vaksin tersebut "mencegah penyakit COVID-19 pada sebagian besar kasus atau meredakan gejala begitu penyakit muncul."

"Reaksi vaksin terjadi relatif sering usai disuntikkan. Namun, reaksi tersebut berlangsung singkat dan biasanya mencerminkan respons imun tubuh yang normal terhadap vaksinasi," lanjutnya.

Baca juga: Menteri Jerman serukan 'pembagian adil' distribusi vaksin di Eropa
Baca juga: Menteri Jerman: Pembatasan COVID harus dilonggarkan bagi yang divaksin


PEI mengaku mendapat laporan dari sejumlah klinik soal peningkatan penyakit di kalangan petugas yang disuntik vaksin AstraZeneca, dengan berbagai macam reaksi seperti demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot dan badan, serta reaksi umum penyakit.

PEI mengatakan uji klinis vaksin menunjukkan "reaksi yang biasa terjadi tak lama pasca vaksinasi dan tidak terkait dengan penyakit yang lebih parah atau penyakit yang berkepanjangan."

Spahn pada Rabu menanggapi laporan, yang menyebutkan bahwa pekerja esensial menolak menerima suntikan AstraZeneca usai mengalami efek samping yang kuat, dengan mengatakan bahwa (vaksin) itu aman dan juga ampuh.

"Saya akan disuntik vaksin (AstraZeneca) segera," kata Spahn kepada awak media.

Sumberl:Reuters

Baca juga: Inggris, Jerman akan kembangkan vaksin lawan varian baru virus corona
Baca juga: Merkel janjikan semua warga Jerman musim panas sudah divaksin COVID

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021