keenam orang ABK dalam keadaan sehat
Ternate (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Maluku Utara (Malut) dibantu personel Polairud berhasil menyelamatkan kapal nelayan berpenumpang enam orang yang mengalami mati mesin di perairan antara Pulau Kayoa dan Pulau Makian, Halmahera Selatan, Sabtu.

Kepala Basarnas Ternate Muhamad Arafah dihubungi dari Ternate, Sabtu, mengatakan, saat ditemukan kapal ikan DKP DD sedang terombang ambing di atas laut dan tanpa penerangan (lampu) serta mesin kapal mati total, selanjutnya KKM Kn Sar 237 Pandudewanata membantu proses perbaikan mesin kapal korban.

Menurut dia, Kn SAR Pandudewanata yang tiba di LKP langsung melakukan pencarian sekitar pukul 01.02 Wit, KN Sar 237 Pandudewanata berhasil menemukan kapal dan korban pada -+ 9 Nm arah tenggara dari LKP, seluruh ABK dalam keadaan selamat.

Setelah didata ulang, Basarnas menemukan jumlah korban enam orang, tidak sesuai dengan laporan awal yaitu delapan orang.

Baca juga: Basarnas Ternate selamatkan dua warga di perairan Sanana-Buru
Baca juga: Korban hilang "longboat" Ternate-Sanana dicari Basarnas


Dia menyebut, sekitar pukul 02.10 Wit, mesin kapal korban sudah dapat kembali hidup namun masih belum normal selanjutnya kapal korban bergerak menuju ke Ternate dengan kecepatan 5-6 Knots didampingi Kn Sar 237 Pandudewanata, sebab, cuaca yang kurang bersahabat membuat proses evakuasi sempat terhambat.

"Sekitar pukul 09.25 Wit, Kn Sar 237 Pandudewanata tiba di Pelabuhan Perikanan Kota Ternate bersama kapal korban dan dipastikan Kapal DKP DD sudah sandar di Pelabuhan Perikanan Kota Ternate dan keenam orang ABK dalam keadaan sehat dan selamat, selanjutnya diserahkan ke keluarga korban," katanya.

Basarnas Ternate dalam sepekan terakhir berhasil menyelamatkan sejumlah kapal-motor yang berlayar dari Ternate ke berbagai daerah di Malut dalam kondisi cuaca buruk dan bergelombang.

Baca juga: Basarnas evakuasi kapal tenggelam di perairan Malut
Baca juga: Basarnas temukan serpihan dan tumpahan minyak MV Nur Allya


Sementara itu, Badan Meteorologi Kilimatologi dan Geofisika (BMKG) Ternate, mengimbau pengguna jasa laut dan nelayan di Malut mewaspadai tingginya gelombang laut di sejumlah perairan, terutama di Halmahera bagian utara mencapai di atas 6 meter.

Prakirawan Cuaca BMKG Ternate, Fahmi Bachdar berharap pengguna jasa laut untuk berhati-hati dengan kondisi perairan di Malut, karena di sekitar perairan Halmahera Selatan, Halmahera Barat bagian utara saat ini gelombang tinggi mencapai 4-6 meter.

Selain gelombang tinggi di perairan Pulau Halmahera, kata Fahmi, gelombang tinggi juga terjadi di Perairan Loloba, Ternate-Batang Dua, Bacan, Obi, Morotai hingga Teluk Weda mencapai 2,5 meter hingga 4 meter.

Menurut BMKG, tingginya gelombang laut ini dipicu oleh kondisi sinoptik pola angin di wilayah Malut bagian utara yang bergerak hingga ke barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot, sedangkan Malut bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan 5-20 knot dan kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang laut.

Baca juga: Nelayan hilang di Pulau Menui ditemukan setelah lima hari pencarian
Baca juga: Tim SAR Timika belum temukan enam penumpang KM Uty Star

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021