Beijing (ANTARA) - Menteri luar negeri China Wang Yi meminta pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk bekerja dengan Beijing guna membuka kembali dialog antara kedua negara untuk memulihkan hubungan bilateral yang rusak di bawah pemerintahan Donald Trump.

Wang, seorang anggota dewan negara dan menteri luar negeri China, mengatakan tindakan pemerintahan Trump untuk menekan dan menahan China menimbulkan kerugian yang tak terukur.

Oleh karena itu, ia meminta Washington untuk menghapus tarif terhadap barang-barang China dan meniadakan penindasan yang tidak rasional terhadap sektor teknologi China.

Baca juga: Hikmahanto: hubungan AS, China akan tetap memanas di era Biden

Wang juga mendesak Washington untuk menghormati kepentingan inti China, berhenti mencampuri urusan dalam negeri Beijing dan berhenti "berkomplot" dengan pasukan separatis untuk kemerdekaan Taiwan.

"Selama beberapa tahun terakhir, Amerika Serikat pada dasarnya memutuskan dialog bilateral di semua tingkatan," kata Wang dalam sambutan yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

"Kami siap untuk melakukan komunikasi jujur dengan pihak AS, dan terlibat dalam dialog yang bertujuan untuk memecahkan masalah," ujar dia.

Wang menunjuk pada panggilan baru-baru ini antara Presiden China Xi Jinping dan Preside  AS Joe Biden sebagai langkah positif.

Komentar tersebut muncul saat hubungan bilateral  China-AS berada pada titik paling rendah dalam beberapa dekade. Washington dan Beijing telah berselisih di berbagai bidang termasuk perdagangan, tuduhan kejahatan hak asasi manusia terhadap minoritas Muslim Uighur di wilayah Xinjiang dan klaim teritorial oleh Beijing di Laut China Selatan yang kaya sumber daya alam.

Baca juga: AS kecam kegiatan militer udara China di Laut China Selatan

Namun, pemerintahan Biden mengisyaratkan akan mempertahankan tekanan pada Beijing.

Biden telah menyuarakan keprihatinan tentang praktik perdagangan Beijing yang "memaksa dan tidak adil" dan mendukung tekad pemerintahan Trump bahwa China telah melakukan genosida terhadap minoritas Muslim di wilayah paling barat Xinjiang.

Sumber : Reuters

Baca juga: Biden sebut China akan tanggung akibat dari tindakan terkait HAM

 

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2021