Sebagian data positif (yang harusnya masuk) hari ini tertunda
Jakarta (ANTARA) - Pertambahan konfirmasi positif COVID-19 di Jakarta hanya 782 kasus karena masih adanya masalah sistem pelaporan data di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Selasa.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengatakan masalah sistem tersebut menyebabkan laboratorium kesulitan memasukkan data pemeriksaan spesimen.

"Sebagian data positif (yang harusnya masuk) hari ini tertunda akibat perbaikan koneksi penginputan sistem Kemenkes. Kemungkinan akan ada akumulasi data dari yang sebelumnya tidak bisa dilakukan penarikan melalui sistem," kata Dwi.

Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id, kasus baru sebanyak 782 kasus itu merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) Senin (22/2) terhadap 10.579 spesimen.

Baca juga: DKI akui ada masalah sistem pelaporan COVID-19

Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 8.204 orang adalah yang baru dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 782 positif dan 7.422 negatif.

Dengan penambahan sebanyak 782 kasus itu, menyebabkan total kumulasi kasus positif saat ini sebanyak 331.876 kasus.

Data kasus baru 782 ini jika dibanding penambahan kasus positif harian sepekan maka  lebih tinggi dibanding Kamis (18/2) sebanyak 373 kasus.

Juga masih lebih rendah dibanding penambahan kasus Senin (22/2) 2.471 kasus, Minggu (21/2) 2.720 kasus, Sabtu (20/2) 2.872 kasus, Jumat (19/2) 1.920 kasus, Rabu (17/2) 1.445 kasus, dan Selasa (16/2) 1.861 kasus.

Baca juga: Sistem bermasalah, COVID-19 Jakarta "hanya" bertambah 2.872 kasus

"Terlebih, jika dibandingkan dengan pertambahan Minggu (7/2) sebanyak 4.213 kasus yang merupakan penambahan tertinggi selama pandemi," tulis laporan itu.

Penambahan 4.213 kasus pada Minggu (7/2) itu juga pemegang rekor dalam kategori temuan kasus hasil tes harian yang dilaporkan (temuan asli), dengan rincian merupakan hasil tes PCR pada hari Sabtu (6/2).

Dari total kasus sebanyak 331.876 kasus ini, sebanyak 5.248 meninggal dunia atau 1,6 persen, sedangkan pasien sembuh sebanyak 1.815 orang sehingga totalnya menjadi menjadi 314.563 orang atau 94,8 persen.

Sementara itu, jumlah kasus aktif atau masih dirawat sampai saat ini 12.065 orang.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Jakarta bertambah 2.471 pada Senin

Kemudian, dari jumlah tes, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 masih 16,8 persen atau sangat jauh di atas batas persentase Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) maksimal lima persen untuk bisa terkategori kawasan aman.

Terakhir, persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Maret 2020 hingga saat ini sebesar 11,1 persen.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021