orang tua yang tidak siap maka anaknya tetap dilayani dengan daring
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siap melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) mulai 8 Maret 2021.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang Ahmad Taufiq di Batang, Selasa, mengatakan bahwa prinsipnya pembelajaran tatap muka ini dengan melihat kategori zona kondisi di wilayah desa dan kecamatan.

"Pembelajaran tatap muka tingkat Paud, sekolah dasar, dan SP boleh dilakukan berdasarkan melihat kondisi pandemi di setiap desa. Jika wilayah berkategori zona hijau maka PTM akan diizinkan," katanya.

Taufik mengatakan bagi tingkat SMP maka pembelajaran tatap muka akan melihat kondisi wilayah kecamatan apakah berzona merah atau hijau.

"Jika zona hijau maka pembelajaran tatap muka akan dizinkan. Kalau misalnya sekolah di zona hijau tetapi ada siswa dari desa zona merah, maka siswa yang bersangkutan harus tetap menggunakan PTM," katanya.

Baca juga: Batang serahkan keputusan sekolah tatap muka pada wali murid

Baca juga: Batang jadwalkan pembelajaran tatap muka mulai 3 Agustus


Demikian pula, kata dia, jumlah siswa yang melakukan pembelajaran tatap muka pun akan dibatasi pula dengan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker.

"Jumlah siswa yang masuk juga sudah ditentukan. Jika jumlah siswa dalam satu kelas sebanyak 14 siswa maka bisa masuk semua. Namun apabila siswa dalam satu kelas berjumlah 15-28 maka PTM harus dibagi dua secara bergiliran," katanya.

Ia mengatakan para orang tua pun harus mengisi surat pernyataan yang bermeterai terkait dengan kesanggupan mengizinkan anaknya melakukan pembelajaran tatap muka.

"Bagi orang tua yang tidak siap maka anaknya tetap dilayani dengan daring. Saya tegaskan pada kepala sekolah, jika ada orang tua siswa yang tidak siap anaknya masuk sekolah, maka harus tetap dilayani dengan pembelajaran jarak jauh melalui daring," katanya.

Taufik mengingatkan para orang tua siswa wajib membawa bekal makan dari rumah dan mengantar dan menjemput putra putrinya pulang dari sekolah.

"Penjaja makanan di dalam kantin belum diizinkan buka, sembari melihat perkembangan kondisi," katanya.

Ia menambahkan menambahkan jumlah gedung sekolah dasar 444 unit dan SMP sebanyak 71 unit.

Baca juga: Nadiem: Prioritas vaksin untuk guru jenjang PAUD dan SD

Baca juga: Kemendikbud: Pembelajaran tatap muka PAUD dapat dimulai pada Oktober

 

Pewarta: Kutnadi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021