Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengajak pemerintah daerah (pemda) untuk menyukseskan program SMK Pusat Keunggulan.

“Untuk pemda kami meminta untuk membantu sosialisasi program SMK Pusat Keunggulan dan menyukseskan program ini, karena ini akan menjadi kebanggaan daerah,” ujarnya dalam peluncuran Merdeka Belajar episode delapan: SMK Pusat Keunggulan yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Pemda juga diminta untuk memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan program SMK Pusat Keunggulan, baik di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

Sekolah yang ingin mengikuti program SMK Pusat Keunggulan dapat mendaftar melalui laman smk.kemdikbud.go.id/smkpk. Sekolah dapat segera bermitra dengan dunia kerja dalam berkolaborasi membuat terobosan baru.

“Kepala sekolah di SMK kita harus berpikir seperti seorang wirausahawan bukan hanya kepala institusi. Kepala sekolah harus memiliki jiwa wirausaha yang besar, karena ini membutuhkan dukungan otentik dari industri,” kata dia.

Dengan demikian, katanya, diharapkan dapat menjadi SMK yang berkualitas dan berkinerja baik dan mampu membuat perubahan.

Jika tidak berani melakukan terobosan, lanjut dia, maka akan sulit melakukan inovasi.

Baca juga: Nadiem sebutkan ada 6 dukungan dalam program SMK Pusat Keunggulan

Melalui program SMK Pusat Keunggulan, diharapkan menghasilkan lulusan yang terserap di dunia kerja atau menjadi wirausaha melalui keselarasan pendidikan vokasi yang mendalam dan menyeluruh dengan dunia kerja, serta menjadi rujukan atau pengimbas dalam peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya.

Pada 2021, SMK Pusat Keunggulan akan diikuti 895 SMK. Sejumlah sektor SMK Pusat Keunggulan yakni ekonomi kreatif, pemesinan dan konstruksi, hospitality, care services, maritim, pertanian, dan kerja sama luar negeri.

SMK Pusat Keunggulan harus melakukan kerja sama dengan industri dan menerapkan 8+i yang mana keterlibatan dunia kerja di segala aspek penyelenggaraan pendidikan vokasi. Delapan hal yang perlu dilakukan yakni kurikulum yang disusun bersama dengan industri, pembelajaran berbasis proyek riil dari dunia kerja, jumlah dan peran guru atau instruktur dari industri dan ahli dari dunia kerja, praktik kerja lapangan atau industri, sertifikasi kompetensi, pemutakhiran teknologi dan pelatihan bagi guru atau instruktur, riset terapan mendukung "teaching factory", dan komitmen serapan, serta berbagai kemungkinan kerja sama yang dapat dilakukan dengan dunia kerja seperti beasiswa, donasi dalam bentuk peralatan dan lainnya.

SMK Pusat Keunggulan akan mendapatkan enam dukungan dari Kemendikbud. Pertama, penguatan sumber daya manusia SMK Pusat Keunggulan, yang mana kepala sekolah, pengawas sekolah dan guru akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan internal untuk mewujudkan manajemen dan pembelajaran berbasis dunia kerja.

Kedua yakni pembelajaran kompetensi siap kerja dan berkarakter yang mana penyelenggaraan pembelajaran yang berorientasi pada penguatan kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan pengembangan karakter yang sesuai dengan nilai Pancasila.

Baca juga: Mendikbud luncurkan Merdeka Belajar SMK Pusat Keunggulan

Ketiga adalah penguatan belajar praktik peserta didik yan mana akan diberikan bantuan hibah untuk peningkatan sarana prasarana yang berfokus pada alat dan kelengkapan sarana belajar yang berstandar dunia kerja.

Keempat yakni manajemen sekolah berbasis data, yang mana pendampingan pada sekolah untuk melaksanakan manajemen berbasis sekolah, termasuk perencanaan berdasarkan evaluasi data dan penggunaan platform digital.

Kelima yakni pendampingan oleh perguruan tinggi, yang mana perguruan tinggi membantu SMK dalam perencanaan dan pengelolaan program, dalam rangka mengembangkan sinergi dengan dunia kerja.

Keenam yakni sinergi pemerintah pusat dan daerah untuk menciptakan dukungan penyelenggaraan SMK Pusat Keunggulan yang berkesinambungan.

Baca juga: Ditjen Vokasi akan tunjuk 900 SMK Pusat Keunggulan pada 2021

Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021